Data BPS, Ekonomi Indonesia Lambat dan Terkontraksi 2,07 Pada 2020

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I - 2020 berdasarkan kawasan pulau (ekonomi.bisnis.com)

Jakarta, Semartara.News – Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia secara kumulatif lambat dan terkontraksi sebesar 2,07 persen (yoy) pada 2020.

“Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia Tahun 2020 dibandingkan dengan Tahun 2019 mengalami kontraksi 2,07 persen,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (5/2/2021).

Pencatatan ini sudah menghitung ekonomi pada triwulan IV-2020 yang juga mengalami kontraksi 2,19 persen, meski sejumlah perbaikan maupun pembenahan sudah dilakukan pemerintah.

Sebelumnya, perekonomian Indonesia sudah memperlihatkan adanya tanda-tanda terimbas pandemi COVID-19 setelah pada triwulan I-2020 hanya tumbuh 2,97 persen.

Padahal, dalam kondisi normal, biasanya perekonomian Indonesia pada triwulan I tercatat rata-rata berada pada kisaran 5 persen (yoy).

Pandemi yang meluas makin membatasi kegiatan ekonomi dan pergerakan manusia, hingga Indonesia secara resmi ikut merasakan resesi, setelah perekonomian pada triwulan II dan III-2020 terkontraksi 5,32 persen dan 3,49 persen.

Meski demikian, angka triwulan III yang “naik” dari triwulan II menimbulkan optimisme terhadap membaiknya ekonomi, seiring dengan upaya pemerintah yang telah memberikan stimulus dan terus mengingatkan masyarakat untuk melakukan disiplin protokol kesehatan serta adanya penemuan vaksin.

Dengan kondisi tersebut, maka pemerintah sempat memperkirakan perekonomian Indonesia sepanjang 2020 berada pada kisaran minus 2,2 persen hingga minus 1,7 persen.

Tinggalkan Balasan