FOTO: Ilustrasi
SEMARTARA, Kota Tangerang (19/3) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten mengintruksikan untuk seluruh kepala sekolah agar memaksimalkan kegiatan ekskul dalam rangka meminimalisir kenakalan remaja dan khususnya aksi tawuran.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) SMK Dindikbud Provinsi Banten, H. Aep Junaedi melalui seluler, pada Senin (19/3). Pihaknya mengaku terus menekankan kepada seluruh sekolah agar dapat mewadahi kreatifitas dan energi siswa guna menghindari aksi tawuran.
“Kita terus monitoring seluruh sekolah yang ada dibanten secara berkala. Kami juga terus memberikan pembinaan kepada mereka disetiap kesempatan. Dan saya meyakini dengan menguras energi siswa ke arah positif, maka cenderung siswa tak lagi tertarik dengan aksi tawuran,” kata Aep kepada wartawan.
“Saya juga pernah berbicara dengan salah satu psikolog terkait hal ini, kebanyakan dari mereka yang terlibat tawuran adalah anak anak yang kurang terakomodir untuk menyalurkan bakat dan energinya sehingga siswa mencari pengakuan atas dirinya dengan melakukan aksi tawuran,” lanjutnya.
Disamping melakukan pembinaan, menurut Aep, salah satu upaya menjauhkan siswa terlibat aksi tawuran yakni dengan memberikan pemahaman serta menggandeng instansi terkait untuk menyatukan persepsi guna bersama-sama menjaga generasi bangsa agar menjauhi tawuran.
“Kita pernah mendatangakan kepolisian dan tentara untuk menjadi pembina apel pada setiap upacara, dan saya juga seringkali menjadi pembina upacara pada saat kita datangkan polisi dan tentara,” ujarnya.
Dengan kesepakatan dan komitmen bersama, ia mengklaim bahwa upaya pemerintah yang dalam hal ini Dindikbud dalam menangkal aksi tawuran akan semakin mudah.
“Tawuran ini jadi persoalan kita bersama. Maka, mari bersama-sama kita amankan generasi penerus bangsa ini. Sehingga kami dari dinas pendidikan, polisi dan sekolah bisa terus bersinergi,” tuturnya.
Dengan demikian dirinya juga berharap agar peran serta orangtua dalam mengawasi putra-putrinya dapat dimaksimalkan. Sebab kata Aep, peran dan pengawasan dari orangtua menjadi signifikan untuk menekan angka kenakalan remaja saat ini.
“Pendidikan bukan hanya beban sekolah, tapi juga butuh peran serta orang tua dalam mengontrol anak,” pungkasnya. (Helmi)