Serang, Semartara.News – Gubernur Banten, Andra Soni, menginstruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Provinsi Banten untuk berperan aktif dalam menyukseskan pelaksanaan Mudik Lebaran Idul Fitri 1446 H.
Instruksi tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Pengamanan Idul Fitri 1446 H yang berlangsung di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang, Kamis (13/3/2025). Rapat ini turut dihadiri oleh Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto serta Wakapolda Lampung.
Menurut Andra Soni, beberapa aspek krusial perlu mendapat perhatian khusus, termasuk ketersediaan toilet portable di delapan Buffer Zone yang harus memenuhi standar jumlah dan kualitas demi kenyamanan pemudik. Selain itu, kondisi jalan di bawah kewenangan pemerintah daerah harus dipastikan tetap layak guna mendukung kelancaran arus mudik.
“Saya perintahkan dinas terkait untuk memastikan ketersediaan toilet portable di titik-titik strategis seperti Buffer Zone PT SMI, PT Wilmar, dan lokasi lain yang telah ditentukan,” ujar Andra Soni.
Selain itu, koordinasi intensif antarinstansi juga perlu ditingkatkan, terutama dalam penyediaan fasilitas di Rest Area Km 68 dan Km 43 Tol Tangerang-Merak, yang akan dioptimalkan sebagai buffer zone bagi para pemudik.
“Rest area memiliki kapasitas terbatas, sehingga diperlukan koordinasi yang baik untuk memastikan pelayanan optimal bagi para pemudik,” tambahnya.
Gubernur Banten meyakini bahwa dengan persiapan yang matang serta sinergi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan berbagai pihak terkait, arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar. Kebijakan Work From Anywhere (WFA) dan libur sekolah yang dimulai lebih awal juga diharapkan dapat membantu mengurai kepadatan lalu lintas.
Kapolda Banten: Tingkatkan Standar Keselamatan
Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto menegaskan bahwa Rapat Koordinasi ini mencerminkan komitmen bersama untuk menjamin keamanan dan kelancaran mudik Lebaran.
“Kesuksesan Operasi Ketupat tahun lalu harus dipertahankan, dengan meningkatkan standar keselamatan di jalan tol, jalur arteri, pelabuhan penyeberangan, serta kawasan wisata,” ujarnya.
Kapolda juga mengingatkan adanya beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti pelanggaran lalu lintas, operasional kendaraan tiga sumbu setelah penerapan SKB, serta pemudik yang berhenti di bahu jalan yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
“Diperlukan pengawasan ketat untuk memastikan kelancaran dan keselamatan pemudik selama perjalanan,” tutupnya.
Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, kepolisian, dan instansi terkait, mudik Lebaran 2025 diharapkan berlangsung aman, tertib, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.
