Berita  

Gelar Pelatihan Asesor, UMT Persiapkan Lulusan Unggul untuk Dunia Kerja

UMT tingkatkan kualitas lulusan melalui sertifikasi uji kompetensi, memastikan mahasiswa siap bersaing di dunia kerja yang kompetitif.
Pelatihan calon asesor Universitas Muhammadiyah Tangerang. (Foto: Dok. UMT)

Tangerang, SemartaraNews – Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) menggelar pelatihan calon asesor untuk meningkatkan kualitas uji kompetensi mahasiswa yang berbasis pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Dalam era persaingan dunia kerja yang semakin ketat, lulusan perguruan tinggi dituntut untuk memiliki keterampilan yang tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga aplikatif dan sesuai dengan kebutuhan industri. Dengan langkah ini, UMT memastikan bahwa lulusannya siap bersaing dan langsung terserap di dunia kerja.

Saat ini, industri mencari tenaga kerja yang tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga kompetensi yang nyata. Untuk itu, UMT melalui Lembaga Sertifikasi Profesi Universitas Muhammadiyah Tangerang (LSP-UMT) telah menginisiasi langkah strategis dengan menyiapkan asesor kompetensi dari kalangan dosen untuk menguji mahasiswa sesuai dengan bidang keahlian mereka.

Sebagai bagian dari komitmen ini, LSP-UMT mengadakan pelatihan bagi calon asesor yang terdiri dari para dosen di berbagai bidang keilmuan. Pelatihan ini berlangsung dari 1 hingga 8 Februari 2025 di Hotel Padjajaran, Bogor, dan dihadiri oleh 47 dosen tetap sebagai calon asesor. “Pelatihan ini dirancang untuk menghasilkan asesor yang kompeten sesuai dengan skema yang berlaku di masing-masing program studi UMT, sehingga mahasiswa dapat diuji oleh para ahli yang telah memenuhi standar yang berasal dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) RI,” kata Direktur LSP-UMT, Dr. Muljadi, seperti yang dilaporkan pada Minggu, 9 Februari 2025.

Uji kompetensi mahasiswa UMT dilakukan dengan standar nasional yang berbasis SKKNI, mencakup tiga aspek utama: pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Penerapan standar ini bertujuan agar lulusan UMT memiliki kompetensi yang relevan dan siap diterapkan dalam dunia industri.

Asep Parantika, Master Asesor BNSP, menekankan betapa pentingnya sertifikasi uji kompetensi bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan mereka. Ia menjelaskan, “Sertifikasi ini krusial karena unit-unit kompetensi dalam standar (SKKNI, SKK, SKI) diambil dari Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterapkan di industri. Dengan memiliki sertifikat ini, mahasiswa akan memiliki keunggulan dan kesiapan yang lebih baik untuk memasuki dunia kerja.”

Ketika ditanya apakah universitas seharusnya membekali lulusannya dengan sertifikat uji kompetensi, Asep Parantika menegaskan bahwa ini adalah langkah yang sangat diperlukan. “Tentu saja, dengan sertifikasi, hubungan yang harmonis antara lembaga pendidikan dan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dapat terwujud, serta memastikan bahwa lulusan memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan industri,” tambahnya.

Melalui program ini, UMT berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, kompetitif, dan siap menghadapi dunia kerja. Dengan menggabungkan keunggulan akademis dan keterampilan yang diakui secara nasional, diharapkan lulusan UMT akan menjadi pilihan utama bagi industri yang terus berkembang. (*)

Tinggalkan Balasan