Elektabilitas Demokrat Melesat Tajam, PDI Perjuangan Masih Pemenang

Elektabilitas Demokrat
Ilustrasi Logo Partai Demokrat dan PDI Perjuangan. (Foto - Fajar.co.id)

Jakarta, Semartara.News – Dari hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Riset NEW Indonesia, Elektabilitas Partai Demokrat, PKS, PSI, mengalami kenaikan, sementara elektabilitas partai pemenang, PDI Perjuangan, relatif turun.

Menurut Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research & Consulting, Andreas Nuryono, sebagaimana dikutip dari LKBN Antara, Elektabilitas Demokrat masih kalah dari PDI Perjuangan. Sebab, meskipun partai besutan Megawati Soekarno Putri itu elektabilitasnya turun, masih menjadi partai yang elektabilitasnya paling tinggi.

“Elektabilitas Demokrat melesat, PDIP anjlok, sedangkan PKS dan PSI naik elektabilitasnya,” kata Andreas, Minggu (7/2/2021).

Untuk diketahui, menurut Andreas, Elektabilitas PDI Perjuangan saat ini berasda di angka 23,1 persen, turun dari hasil survei Oktober 2020 yang punya elektabilitas sebesar 31,4 persen. Sedangkan elektabilitas Partai Demokrat, pada survei Oktober 2020 ada di angka 3,2 persen, dan kini naik menjadi 8,2 persen dan menempatkan diri di posisi empat besar.

Survei NEW INDONESIA menyebutkan dalam kurun waktu empat bulan elektabilitas Partai Demokrat, PKS, dan PSI mengalami kenaikan, sedangkan PDIP anjlok. (Foto – Antara/Istimewa)

“Pengungkapan kasus korupsi bantuan sosial penanganan COVID-19 yang melibatkan menteri dan sejumlah politisi asal PDIP, membuat citra parpol penguasa ini melorot tajam,” jelas Andreas.

Parpol-parpol oposisi, khususnya Demokrat, kata dia, cukup berhasil memanfaatkan kemerosotan dukungan terhadap PDIP. “Naiknya isu kudeta terhadap kepemimpinan Demokrat bisa jadi upaya untuk terus mendulang elektabilitas,” ucap Andreas.

Sedangkan PKS, yang pada Oktober 2020 6,1 persen, naik menjadi 7,7 persen. PSI naik dari sebelumnya 4,6 persen, terakhir menjadi 4,8 persen. Parpol-parpol lain cenderung stabil atau turun, misalnya, Gerindra dan Golkar. Gerindra berada pada posisi dua besar, dari 12,5 persen menjadi 12,6 persen pada survei terakhir. Sedangkan Golkar menyusul di tiga besar dari 9,7 persen menjadi 9,1 persen.

Kemudian, PKB dari 6,8 persen turun menjadi 6,4 persen, Nasdem dari 4,1 persen menjadi 3,5 persen, PPP dari 2,4 persen menjadi 2,0 persen, dan PAN dari 1,6 turun menjadi 1,0 persen. “Yang mengejutkan, Partai Ummat, yaitu parpol baru besutan Amien Rais dengan elektabilitas 1,1 persen, atau 0,1 persen di atas PAN, berhasil menggerus basis suara PAN,” imbuh Andreas.

Parpol-parpol lainnya hanya mampu meraih elektabilitas di bawah 1 persen, di antaranya Perindo 0,4 persen, Hanura 0,2 persen, dan Berkarya 0,2 persen.

Parpol baru lain yang mulai mendapatkan dukungan, adalah, Gelora 0,1 persen. Sisanya tidak meraih dukungan, yaitu PBB, PKPI, Garuda, dan parpol baru Masyumi Reborn. Kemudian, masih ada yang tidak tahu atau tidak jawab sebesar 19,6 persen.

Survei NEW INDONESIA Research & Consulting dilakukan pada 20-31 Januari 2021, dengan sambungan telepon kepada 1.200 responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error plus minus 2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.

Tinggalkan Balasan