Jakarta, Semartara.News – Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja lapangan usaha (LU) industri pengolahan pada triwulan I 2023 meningkat dan masih berada pada fase ekspansi.
Mengutip Antaranews, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, mengatakan hal itu tercermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) BI triwulan I 2023 sebesar 50,75 persen, lebih tinggi dari 50,06 persen pada triwulan sebelumnya.
“Peningkatan terjadi pada seluruh komponen pembentuk PMI BI terutama volume produksi, volume pesanan, dan volume persediaan barang jadi yang berada dalam fase ekspansi,” ujarnya.
Berdasarkan sublapangan usaha, peningkatan terjadi terutama pada industri pengolahan tembakau, industri mesin dan perlengkapan, serta industri alat angkutan.
Perkembangan PMI BI tersebut sejalan dengan perkembangan kegiatan LU industri pengolahan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia yang tercatat meningkat dengan saldo bersih tertimbang (SBT) 1,54 persen.
Erwin menuturkan pada triwulan II 2023, kinerja LU industri pengolahan diperkirakan kembali meningkat dengan indeks 54,79 persen, lebih tinggi dari 50,75 persen pada triwulan sebelumnya.
Berdasarkan komponen pembentuknya, seluruh komponen tercatat meningkat dan berada pada fase ekspansi dengan peningkatan tertinggi terjadi pada volume persediaan barang jadi, jumlah tenaga kerja, dan volume produksi.
Sejumlah sublapangan usaha industri pengolahan diproyeksikan membaik dari fase kontraksi menjadi ekspansi terutama pada industri furnitur dan industri karet, serta barang dari karet dan plastik.
Selain itu, beberapa sublapangan usaha diprediksi meningkat terutama pada industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekaman, industri tekstil dan pakaian jadi, serta industri kimia, farmasi dan obat tradisional. (Sayuti)