Sila Siasat Sesat Rezim: Kritik Mahasiswa pada Kebijakan Prabowo-Gibran

Mahasiswa dari SEMMI mengkritik kebijakan Prabowo-Gibran dalam 100 hari pemerintahan mereka, menyoroti program yang dianggap tidak memenuhi kebutuhan masyarakat
Mahasiswa dari SEMMI mengkritik kebijakan Prabowo-Gibran dalam 100 hari pemerintahan mereka, menyoroti program yang dianggap tidak memenuhi kebutuhan masyarakat, Minggu, 19 Januari 2025. (Foto: Ist)

Tangerang, Semartara.News Mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Cabang Kota dan Kabupaten Tangerang mengkritisi kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Minggu, 19 Januari 2025.

Mahasiswa menilai kebijakan Prabowo-Gibran sebagai “Sila Siasat Sesat Rezim. Hal itu mengemuka dalam video berdurasi 3 menit yang dirilis SEMMI Cabang Kota dan Kabupaten Tangerang setelah menganalisa kinerja menjelang 100 hari kinerja Prabowo-Gibran. Program-program yang diusung Prabowo-Gibran dinilai ambisius namun tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Mahasiswa menyerukan pentingnya evaluasi terhadap kebijakan yang dijalankan. Aditya Nugraha, Sekretaris Umum SEMMI Tangerang, menegaskan bahwa banyak kejanggalan dan kecacatan yang ditemukan selama pelaksanaan program, mulai dari pembabatan hutan dan tanah adat untuk swasembada pangan hingga maraknya kasus hukum yang melibatkan pejabat dan pengusaha.

Aditya juga menyayangkan bahwa di awal kepemimpinan, Prabowo dan Gibran menghadirkan kebijakan yang kontroversial di tengah kondisi keuangan negara yang tidak stabil. “Ini adalah akibat dari janji kampanye untuk meraih kekuasaan, yang pada akhirnya mengorbankan rakyat,” jelasnya kepada wartawan.

Indri Damayanthi, Ketua Umum SEMMI, menambahkan bahwa terdapat lima tuntutan yang mereka ajukan sebagai bagian dari ‘Sila Siasat Sesat Rezim’, antara lain:

Stop Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Program ini dianggap membebani rakyat dan tidak memberikan dampak positif pada pembangunan sumber daya manusia serta perekonomian regional.

Realisasi Program 22 Ribu Sekolah: Mendesak Presiden Prabowo dan Wakilnya untuk segera merealisasikan program ini yang hingga saat ini belum jelas pelaksanaannya.

Hentikan Pembabatan Hutan: Mendesak untuk menghentikan pembabatan hutan lindung dan produktif yang merusak ekologi demi program swasembada pangan yang tidak tepat sasaran.

Kejelasan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis: Mendesak untuk memberikan kejelasan mengenai program pemeriksaan kesehatan gratis yang tidak pernah tersampaikan kepada masyarakat, khususnya yang berstatus ekonomi rendah.

Penguatan Sistem Hukum: Mendesak untuk memperkuat sistem hukum di Indonesia dan memberantas mafia yang merugikan negara dan rakyat.

Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia Cabang Kota dan Kabupaten Tangerang mengajak mahasiswa dan masyarakat untuk bersama-sama memberikan pencerahan dan evaluasi terhadap 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan datang. ()

Tinggalkan Balasan