Mari Mengenal Intermittent Fasting! Cara dan Manfaat Diet Nyaman dan Efektif!

Obesitas merupakan keadaan lemak yang menumpuk secara berlebihan akibat dari ketidakseimbangan asupan energi (energi intake) dengan energi yang digunakan (energi expenditure). Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, Indonesia menunjukkan adanya peningkatan prevalensi obesitas pada masyarakat berusia > 18 tahun dari 15,4% (2013) menjadi sebesar 21,8% (2018).
Grafis: Istimewa

Ditulis oleh Ratu Darwin

Artikel, Semartara.News Obesitas merupakan keadaan lemak yang menumpuk secara berlebihan akibat dari ketidakseimbangan asupan energi (energi intake) dengan energi yang digunakan (energi expenditure). Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, Indonesia menunjukkan adanya peningkatan prevalensi obesitas pada masyarakat berusia > 18 tahun dari 15,4% (2013) menjadi sebesar 21,8% (2018).

Adapun data riskesdas lain yang menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan prevalensi obesitas sentral berusia > 15 tahun dari 26,6% (2013) menjadi 31,0% (2018). Hadirnya obesitas berkontribusi terhadap dampak penyakit yang dapat mempengaruhi kualitas hidup manusia, hal ini digambarkan dari perhitungan Disability-adhusted life years (DALYs).

Dengan meningkatnya prevalensi obesitas, terdapat beberapa solusi dalam mengatasi obesitas menurut P2PTM Kemenkes RI, yaitu:

  1. Konsumsi sayur dan buah minimal 5 porsi setiap harinya
  2. Membatasi tidur yang berlebihan
  3. Meningkatkan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari secara teratur 3-5 kali dalam seminggu
  4. Membiasakan pola makan teratur (pagi, siang, dan malam)
  5. Membatasi aktivitas seperti menonton televisi, bermain komputer, dan games
  6. Batasi konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih

Melalui pernyataan diatas, obesitas memiliki dampak yang buruk bagi para penderitanya. Disimpulkan pada penerapan solusi obesitas juga dapat dilakukan melalui adanya defisit kalori. Oleh karena itu, saat ini bermunculan cara-cara dan tips diet yang dapat membantu menurunkan berat badan berlebih (overweight) dan bahkan dapat mencegah obesitas.

Obesitas merupakan keadaan lemak yang menumpuk secara berlebihan akibat dari ketidakseimbangan asupan energi (energi intake) dengan energi yang digunakan (energi expenditure). Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, Indonesia menunjukkan adanya peningkatan prevalensi obesitas pada masyarakat berusia > 18 tahun dari 15,4% (2013) menjadi sebesar 21,8% (2018).
Grafis: Istimewa

Intermittent Fasting

Menurut halodoc.com, Intermittent Fasting atau diet puasa merupakan metode mengelola pola makan melalui penerapan puasa makan selama waktu tertentu. Namun, diizinkan untuk minum air putih seperti biasa atau minuman bebas kalori lainnya seperti teh dan kopi tanpa gula ataupun tambahan lain.

Dilansir dari siloamhospitals.com, diet intermittent fasting tidak sama dengan metode diet lainnya yang perlu membatasi atau mengurangi konsumsi makanan tertentu. Keunikan dari metode ini adalah mengizinkan Anda untuk mengonsumsi makanan sehat dengan porsi normal setelah berpuasa dalam kurun waktu tertentu.

Sebagai contoh, intermittent fasting umumnya dilakukan pemula dengan waktu 16 jam berpuasa, dan 8 jam jendela makan. Perumpaannya adalah misal Anda bukan tipe yang suka makan pagi dan Anda selalu mulai makan di jam 12.00 siang. Melalui metode intermittent fasting 16:8, Anda dapat membuka jendela makan dari jam 12.00 siang hingga jam 20.00 malam (8 jam waktu makan) dan melakukan diet puasa pada jam 20.00 malam hingga jam 12.00 siang (16 jam puasa). Dengan catatan, pada jam makan harus diisi dengan mengkonsumsi sayur dan buah serta pada porsi yang normal.

Melalui penerapan metode ini, diharapkan bagi para penderita obesitas yang sebelumnya tidak dapat menjaga pola makan dengan baik dapat memanfaatkan penerapan diet intermittent fasting dengan langkah yang benar agar nantinya terwujud manfaat dari metode diet intermittent fasting.

Manfaat Diet Intermittent Fasting

Dilansir melalui siloamhospitals.com, manfaat intermittent fasting tidak hanya dapat menurunkan berat badan dan mengatasi obesitas, melainkan dapat memberi beberapa manfaat positif untuk kesehatan tubuh apabila cara diet ini dilakukan dengan tepat. Berikut beberapa manfaat dari menjalankan diet intermittent fasting:

  1. Menurunkan Berat Badan

Manfaat utama yang dapat dirasakan oleh Anda saat menjalankan diet ini adalah mampu membantu menurunkan berat badan dan mengurangi konsentrasi lemak berlebih pada tubuh. Sebab, metode intermittent fasting mendorong tubuh untuk mendapatkan asupan kalori yang lebih sedikit dari biasanya. Hasilnya, tubuh akan memproses lemak cadangan menjadi energi sehingga berat badan pun akan menurun.

  1. Menurunkan Risiko Penyakit Diabetes

Manfaat lain dari penerapan intermittent fasting adalah dapat menurunkan risiko terkena penyakit diabetes. Hal ini dikarenakan dengan berpuasa akan mendukung hormon insulin menjadi lebih sensitif terhadap tingkat kadar gula dalam darah untuk diolah menjadi energi. Dengan kata lain, kadar gula dalam darah dapat lebih terkontrol.

  1. Menjaga Kesehatan Jantung

Intermittent fasting juga dapat membantu Anda untuk menjaga kesehatan jantung. Selama melakukan intermittent fasting, berpuasa dalam kurun waktu tertentu mampu menurunkan kadar kolesterol jahat yang menumpuk dalam tubuh. Sehingga hal ini dapat menyebabkan jantung memompa darah secara optimal dan kesehatan tubuh yang akan terjaga.

Itulah segelintir dari beberapa manfaat apabila Anda melakukan intermittent fasting! Mari bersama-sama mewujudkan Indonesia yang sehat penduduknya dengan mengurangi tingkat prevalensi obesitas! Mari mulai hari dengan pilihan sehat! (Ditulis Oleh Ratu Darwin)

Tinggalkan Balasan