Reses yang digelas Anggota DPRD Provinsi Banten Ananta Wahana di wilayah Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.
SEMARTARA, Tangerang (11/11) – Anggota DPRD Provinsi Banten, Ananta Wahana mengajak masyarakat untuk menjauhi politik uang dalam pelaksanaan Pemilihan Umum. Hal ini disampiakan dalam pelaksanaan reses masa persidangan ke-1 tahun sidang 2017-2018 anggota DPRD Provinsi Banten periode 2014-2019 Fraksi PDI-Perjuangan Dapil Kabupaten Tangerang A di Desa Cikasungka, Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang, Kamis (9/11) malam.
Dalam kesempatan tersebut, Ananta Wahana juga menjelaskan seputar APBD Banten, tentang kinerja DPRD Banten, serta mengajak para warga untuk menghindari politik uang dalam setiap kontestasi politik.
“Hal tersebut untuk membentuk budaya politik jujur dan bersih. Sehingga setiap wakil rakyat benar-benar memiliki komitmen dalam kinerja mereka,” katanya.
Menurutnya, dalam proses pesta demokrasi, baik Pilkades, Pilbup, Pileg, dan lain sebagainya, politik uang justru akan menjerumuskan serta merugikan masyarakat. “Mulai dari banyaknya politisi yang sulit ditemui, hingga banyak politisi yang ditangkap karena kasus korupsi,” ungkapnya.
Untuk itu, ia berharap masyarakat dapat lebih mempergunakan akal pikiran dan hati nuraninya dalam memberikan hak politik.
“Selain itu lakukan pengawasan terhadap praktek politik uang, tangkap dan laporkan untuk efek jera,” pungkasnya.
Salah seorang warga yang hadir dalam kegiatan reses tersebut, Bambang Sisworo mengaku senang mengikuti proses reses yang dilakukan oleh Ananta Wahana, anggota DPRD Banten tersebut. Karena, dengan kegiatan ini ia mengerti tentang mekanisme pembahasan APBD.
“Baru sekarang saya tahu mekanismenya pembahasan APBD Banten. Kalau setiap dewan menjelaskan seperti ini saya yakin tidak akan ada pemimpin yang memanfaatkan uang rakyat atau proyek untuk kepentingan pribadi. Dan, korupsi bisa ditekan,”katanya.
Sementara, Paridi, salah seorang tokoh masyarakat Solear yakin korupsi bisa ditekan melalui semboyannya Ananta Wahana, yaitu “Holopis Kuntul Baris” dan “Becin Ketitik Olo Kethoro” dalam melawan Korupsi Pemain APBD. (Sayuti)
Baca juga:
