Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Abraham Paparkan Perjuangan Soekarno Rumuskan Pancasila

Sosialisasi 4 Pilar MPR RI Abraham Paparkan Perjuangan Soekarno Rumuskan Pancasila
Direktur Karang Tumaritis Institute, Abraham Garuda Laksono saat menyampaikan materi pada Sosialisasi 4 Pilar MPR RI berlangsung di Rumah Joglo, Bojong Nangka, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (3/6/2023).

Tangerang, Semartara.News — Direktur Karang Tumaritis Institute, Abraham Garuda Laksono memaparkan perjuangan Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagia dasar negara Indonesia.

Generasi milenial yang akrab disapa Abe itu menyampaikan, bahwa Pancasila lahir untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang memiliki banyak suku, adat istiadat, bahasa, kepulauan, bahkan memiliki jumlah penduduk yang besar.

Lebih lanjut, kata Abe, Soekarno menganggap Pancasila sebagi ideologi sangat diperlukan terlebih setelah Indonesia melewati fase penjajah.

“Saat ini bapak-ibu, alhamdulillah, kita sudah dimasa damai, musuh kita bukan lagi tentara bersenjata atau bom yang jatuh dari langit. Tetapi bukan berarti kita sudah tidak ada musuh yang dapat memecah belah atau menghancurkan kita. Musuh kita sekarang adalah sifat individualisme, intoleran, ketidakadilan, ekonomi, dan lainnya,” kata Abe saat menyampaikan materi pada Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, berlangsung di Rumah Joglo, Bojong Nangka, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (3/6/2023).

sosialisasi 4 pilar mpr ri
Anggota MPR RI Dapil Banten, Ananta Wahana saat berdialog dengan ratusan peserta Sosialisasi 4 Pilar.

Sosok muda jebolan James Cook University Singapura itu menjelaskan, bahwa terdapat tiga rumusan otentik Bung Karno dalam pembentukan Pancasila.

Pertama, pada pidato Bung Karno di sidang BPUPKI 1 Juni 1945. Kedua, Bung Karno sebagai Ketua Panitia Delapan, kemudian menjadi Panitia Sembilan pada 22 Juni 1945.

Dan ketiga, Bung Karno sebagi Ketua PPKI pada 18 Agustus 1945.

“Terbukti, pada pembukaan UUD NRI 1945 tidak ada tulisan yang menyebutkan Pancasila. Namun, secara historis Pancasila pertama kali disebutkan oleh Bung Karno dalam sidang BPUPK” terang anak muda banyak prestasi itu.

Tinggalkan Balasan