PT Hutama Karya Persiapkan Dermaga Terminal BBM Tanjung Batu

PT Hutama Karya
Para pekerja PT Hutama Karya mengerjakan Proyek konstruksi pembangunan Dermaga Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tanjung Batu milik PT Pertamina (Persero). (Foto - Doc. HK)

Tanjung Batu, Semartara.News – PT Hutama Karya kini tengah mempersiapkan konstruksi pembangunan Dermaga Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tanjung Batu milik PT Pertamina (Persero). Dimana, proyek ini telah dimenangkan Hutama Karya pada awal tahun 2020.

Paket pekerjaan konstruksi dermaga tersebut, mencakup pembangunan jetty atau sandaran kapal, pembangunan trestle atau jalan akses penghubung jetty ke daratan, pembuatan mooring dolphin, berthing dolphin dan sarana penunjang dermaga lainnya. Waktu pelaksanakan proyek, ditargetkan selama 18 bulan, terhitung sejak 22 April 2020.

Dermaga Terminal BBM ini akan memiliki 4 jetty dengan kapasitas yang berbeda. Sambik menunggu proses izin AMDAL diterbitkan, saat ini proyek Dermaga TBBM Tanjung Batu masih dalam proses Detailed Engineering Design (DED), serta, masuk dalam tahap Geothechnical/Soil Investigation.

Direktur Operasi II Hutama Karya, Novias Nurendra, mengungkapkan bahwa, terdapat beberapa tantangan dalam pembangunan Dermaga Terminal BBM ini.

“Lokasi proyek hanya bisa diakses melalui jalur laut dan tidak diizinkan mendirikan camp pekerja di area lokasi proyek. Sehingga, dibutuhkan waktu dan biaya dalam melakukan mobilisasi dan demobilisasi
pekerja setiap harinya,” ungkapnya melalui keterangan pers tertulis, Jumat (20/11/2020).

Selain itu, area kerja juga berdekatan dengan Pertamina Trans Kontinental Shorebase Tanjung Batu (PTSB) Balikpapan. Dimana ia, mengharuskan pendatangan material dan peralatan melalui fasilitas dari PTSB.

Dermaga Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tanjung Batu milik PT Pertamina (Persero). (Foto – Doc. HK)

Untuk menjamin faktor Quality, Health, Safety, Security dan Environment (QHSSE), Hutama Karya berkomitmen untuk menerapkan prosedur sesuai standar yang berlaku, serta mengikuti persyaratan dari pihak owner.

“Beberapa hal khusus yang perlu kami perhatikan diantaranya adalah, harus ada tempat penyimpanan khusus, atau storage bahan bakar dengan standar yang berlaku. Serta, dilengkapi dengan secondary containment, oil trap dan ventilasi udara yang cukup,” tutup Novias Nurendra.

Selain menjadii infrastruktur pendukung untuk distribusi BBM di Kalimantan Timur, proyek dermaga ini juga cukup memberikan dampak ekonomi bagi warga sekitar. Tenaga kerja di pengerjaan ini, diproyeksikan mencapai 100 orang, dan digadang-gadang akan membuka lapangan pekerjaan untuk tenaga kerja lokal, baik skilled maupun unskilled.

Selain itu, akses ke lokasi proyek yang hanya bisa dijangkau lewat laut juga dapat meningkatkan penghasilan bagi warga, khususnya yang menyewakan speedboat di sekitar lokasi proyek. (AD)

Tinggalkan Balasan