BUMN  

Perhari, 8000 Liter BBM Diterbangkan Pertamina ke Krayan

Pertamina
Antrian warga membawa jeringen di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Krayan, Nunukan, Senin (15/3) yang merupakan wilayah perbatasan dengan Malaysia. (Foto - Antara)

Tarakan, Semartara.News – Pertamina mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) setiap hari dari Tarakan ke Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, yang berbatasan dengan Malaysia menggunakan pesawat Cessna dan Air Tractor.

“Pertamina pasok BBM untuk ke Krayan melalui udara setiap harinya sebanyak 8 kiloliter (8.000 liter), baik itu premium maupun bio solar,” kata Sales Branch Manager Rayon V Kaltim dan Utara, M Abdillah Rorke Ilyasa, di Long Bawan, Krayan, dikutip dari LKBN Antara, Selasa (16/3/2021).

Kouta pengiriman 8 kiloliter per hari itu, yakni pesawat Air Tractor kapasitas 2,7 kiloliter dan Cessna 1,3 kiloliter masing-masing dua kali penerbangan sehari. “BBM yang dibawa jenis bensin atau solar (termasuk jenis dexlite), komposisi tergantung kebutuhan warga  yang jelas kouta adalah 8 kiloliter,” ujarnya.

Khusus untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) CV. Prima Energi di Krayan juga menjual dexlite yang kapasitasnya lebih baik dari biosolar.

Menyinggung antisipasi antrian di SPBU, Pertamina bekerja sama dengan Kecamatan Krayan menggunakan sistem Kartu Kendali. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari warga yang membeli BBM berulang – ulang, agar masyarakat terbagi rata mendapatkannya.

Ia mengakui bahwa masalah lain penyebab antrian, yakni faktor terhambatnya pasokan bisa karena cuaca atau hal teknis lainnya sehingga satu atau dua hari pesawat air tractor tidak terbang.

“Oleh karena itu, kita sangat terbantu dan berterima kasih sekali kepada kecamatan Krayan, karena distribusinya dilakukan dengan Kartu Kendali,” kata Abdillah.

Sementara itu, Camat Krayan Herbeli mengatakan bahwa setiap keluarga memiliki satu Kartu Kendali. “Apabila membeli BBM Kartu Kendali harus dibawa karena jumlahnya dibatasi hanya tiga liter dengan menggunakan jerigen per hari,” kata dia.

“Jumlah pembelian dibatasi, karena distribusi dari Tarakan terbatas karena BBM harus dibawa dengan pesawat terbang,” ujarnya.

Ia mennjelaskan untuk mengatur tiga kecamatan di sini, maka masing – masing kecamatan membuat Kartu Kendali.

Herman salah satu warga dari Krayan Barat mengatakan bahwa untuk memperoleh BBM dirinya harus menempuh jarak 20 kilometer menggunakan kendaraan roda dua dan harus antri. “Harga solar dan bensin di pangkalan ini sama saja dengan di ibu kota kabupaten. Kadang – kadang antrian panjang kalau minyak dari Tarakan lama datangnya,” kata Herman.

Tinggalkan Balasan