Berita  

Mahasiswa dan Polisi Bersinergi Melawan Hoax

SEMARTARA, Kota Tangerang (20/3) – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tangerang, Selasa (20/3), audiensi di Polres Metro Tangerang Kota. Audiensi ditujukan langsung kepada Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Harry Kurniawan, untuk menyampaikan aspirasi mahasiswa.

“Kami hari ini membahas tentang isue yang beredar saat ini yaitu menyebarluasnya berita Hoax dimasyarakat yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Maka kami berinisiatif untuk bersinergi dengan Kapolres Metro Tangerang Kota untuk memerangi berita bohong atau hoax dengan melakukan MoU,” ungkap Ketua Umum PMII Cabang Tangerang, Steven Idrus Maulana, usai audiensi.

Dalam MoU tersebut, lanjut Steven, ada beberapa point yang disampaikan kepada kapolres salah satunya yakni PMII menolak keras berita hoax yang meresahkan masyarakat, dan mendeklarasikan diri sebagai mahasiswa Kota Tangerang yang pertama kali menolak berita Hoax dan siap mencegah beredarnya berita tersebut.

“Setelah membaca berkas dari kita, Kapolres pun sepakat dan menandatangani MoU untuk bersinergi bersama sama dan mengajak kami semua untuk ikut serta dalam acara “Deklarasi Tolak Hoax” Rabu 21 Maret 2018 di Polres Metro Tangerang Kota,” katanya.

Selanjutnya kata Steven, PMII mengajak kepada mahasiswa dan masyarakat khususnya di Kota Tangerang untuk bersama-sama menolak dan anti hoax atau berita bohong.

Sementara Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Harry Kurniawan Menjelaskan, alasan menerima audiensi dan menggandeng PC PMII Tangerang karena PMII didominasi mahasiswa penganut Ahlusunnah Waljamaah yang konsisten mengawal keutuhan NKRI.

Dengan demikian, lanjut Harry, sangat tepat menggandeng PMII yang didominasi mahasiswa produktif dalam bekerja dan menggunakan medsos untuk turut menyerukan tolak berita bohong dan jangan menjadi bagian dari penyebar berita bohong.

“Mudah-mudahan, mereka juga bisa mengajak kalangan muda untuk tidak menjadi bagian penyebar `hoax`,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, dia mengimbau agar mahasiswa dan masyarakat, khususnya generasi muda cerdas dalam bermedia sosial, supaya tidak menjadi bagian menyebarkan berita tidak benar dan fitnah.

Kemudian bersatu padu saling menghormati dan selalu menyuarakan kebenaran untuk melawan berbagai fitnah kebohongan dan hoax, mengajak seluruh masyarakat tanpa membedakan gender, usia, agama, suku, dan golongan untuk memanfaatkan media sosial secara positif menjadi penyebar informasi yang benar. (Helmi)

Tinggalkan Balasan