Dinkop Kota Tangerang Targetkan Produk UMKM Go Internasional

FOTO: Pelaku UMKM Kota Tangerang Pose Bersama Seusai Bimtek

SEMARTARA, Kota Tangerang (13/3) – Upaya meningkatkan kualitas produk UMKM, Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang mengadakan pelatihan Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan daya saing produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Gedung Cisadane, Selasa (13/3).

Kepala Seksi (Kasie) Bina Usaha dan Peningkatan Daya Saing Dinas Koperasi dan UKM, Endang Purwaningsih mengatakan, kegiatan ini telah berlangsung sejak 13 Maret hingga 20 Maret mendatang. Kegiatan ini, kata Endang, terselenggara atas kerjasama dengan konsultan packaging, pemasaran dan bisnis online untuk meningkatkan kualitas produk serta keterampilan para pelaku UMKM.

“Jadi kegiatan Bimtek ini untuk meningkatkan kualitas produk UMKM mulai dari packagingnya. Selain itu, kita juga membuka jaringan usaha,” ujarnya.

Ia menerangkan bahwa daya saing UMKM kini sangat ketat, oleh karena itu bentuk packaging atau kemasan harus bisa menarik perhatian calon pembeli.

“Kita langsung praktek packaging, ada berbagai macam pembungkus yang terbuat dari plastik, alumunium foil hingga botol. Intinya kita berupaya meningkatkan kualitas produk UKM dan membuka jaringan pemasaran dan agar ukm kita naik kelas, tidak hanya level lokal, tapi juga nasional. Syukur-syukur bisa ikut pameran di luar negeri,” tuturnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, kini ada program dari Kementerian yang melibatkan UKM untuk dipasarkan di luar negeri.

“Dari Asisten Deputi Pemasaran memberi kesempatan UKM kita untuk go internasional. Bulan April ini ada pemasaran di Malaysia, akan tetapi sesuai instruksi Presiden Bapak Jokowi, produknya harus berkualitas tinggi dan tidak boleh asal-asalan, jadi kita kurasi dulu produknya,” jelasnya.

Ia juga menerangkan produk UMKM Kota Tangerang sudah banyak yang masuk dan dijual di sentra oleh-oleh Terminal 3 Bandara Soetta. Menurutnya, yang paling diminati dan laku di itu kue-kue basah seperti bolu, brownies dan kue lapis tangerang.

“Banyak produk kita yang dijual di bandara, ada 100 lebih. Yang diunggulkan itu makanan, tetapi kita masih mencari yang benar-benar makanan khas Tangerang,” ucapnya.

Selain di bandara, lanjut Endang, banyak sentra oleh-oleh tetapi bentuknya perorangan. “Kita dari Pemda belum punya sentra oleh-oleh. Tapi sesuai arahan walikota, kita rencananya akan buat di daerah Rawabokor, Kecamatan Benda, karena dekat dengan bandara,” katanya.

Sementara Kabid UKM, Sarmili mengatakan bahwa kegiatan diikuti tiga angkatan dan setiap angkatannya terdiri dari 100 orang. Materi yang diberikan mulai dari pemasaran, packaging hingga bisnis online.

“Untuk materinya kita berikan materi berdagang melalui sistem online. Jadi tidak hanya jualan di kios saja, tetapi juga online karena kalau tidak begitu kita akan ketinggalan,” kata Sarmili.

Menurut dia, Diskop UKM sudah membuka sentra oleh-oleh di terminal 3 Bandara, Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). Ia mengaku bekerjasama dengan Bandara serta sudah menandatangani MoU.

“Setahun itu kita ditarget pendapatan Rp 1,2 Miliar. Namun, dalam sehari kita bisa dapat Rp 5 Juta dan kalau dihitung-hitung, setahun kita dapat Rp 1,8 M,” ujarnya.

Maka dari itu kata Sarmili, pihak Bandara menawarkan untuk membuka sentra oleh-oleh di terminal 1 dan 2 Bandara Soetta.

“Artinya produk UMKM kita laku di pasaran karena peminatnya juga lumayan. Sekarang kita sedang persiapkan di terminal 2,” pungkasnya. (Helmi)

Tinggalkan Balasan