Ananta ajak anak muda peduli dengan negara

Ananta ajak anak muda peduli dengan negara
Ananta ajak anak muda peduli dengan negara
Ananta ajak anak muda peduli dengan negara
Ananta ajak anak muda peduli dengan negara

Kota Tangerang Selatan – Ananta Wahana, Anggota DPR RI Mengajak anak muda peduli dengan nasib bangsa dengan aktif dalam kegiatan politik. Sabtu (15/01/2022).

 

Hal tersebut dikatakan anggota DPR RI dari Dapil III pada acara Dies Natalis ke-2 Perkumpulan Mahasiswa Basodara (PMB) Nusa Tenggara Timur Pamulang

dan Diskusi Publik di Taman Kota 2 BSD Sabtu (15/01/2022)

 

Ananta mengatakan bahwa peran generasi muda pada saat ini sangat penting karena jumlahnya yang mencapai 40 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Selain itu juga banyak permasalahan dan inovasi yang lahir dari anak muda seperti gojek dan grab.

 

“Jangan heran anak muda selalu jadi rebutan bagi partai politik selain karena jumlahnya yang besar juga karena mereka memiliki gagasan-gagasan diperlukan untuk kemajuan negara kedepannya,” ungkapnya.

 

Ananta menambahkan, peran anak muda dalam politik juga sangat penting diantaranya adalah agar memastikan orang yang menjadi wakil rakyat nantinya adalah orang baik dan jujur

Mereka diharapkan memastikan hal tersebut dengan cara memberikan dukungan kepada mereka.

 

“Saya menyakini bahwa politik bukan hanya punya orang kaya atau pejabat. Politik juga merupakan bagian dari kegiatan masyarakat yang ada. Jadi anak muda dapat belajar dan berperan dalam politik,” ungkapnya.

 

Ananta melanjutkan, dirinya mengutip ungkapan bung Karno yang mengatakan bahwa 1000 orang tua hanya mampu bermimpi tapi satu anak muda dapat mengguncang dunia untuk mengungkap betapa dahsyatnya peran anak muda.

 

 

“Soekarno sudah menggambarkan kekuatan anak muda yang dahsyat tersebut. Maka anak muda harus belajar berpolitik. Karena generasi muda adalah calon pemimpin bangsa maka dia harus memahami standar bagaimana mengatur negara,” pungkasnya.

 

Kristian, peserta kegiatan mengatakan bahwa selama ini  paradigma masyarakat soal politik masih berbicaralah tentang siapa yang memiliki uang maka akan menang secara politik.

 

“Namun setelah mendengar materi tentang politik. Saya mendapatkan paradigma baru bahwa politik itu milik semua orang bukan hanya milik pejabat, ” pungkasnya.

Kota Tangerang Selatan – Ananta Wahana, Anggota DPR RI Mengajak anak muda peduli dengan nasib bangsa dengan aktif dalam kegiatan politik. Sabtu (15/01/2022).

Hal tersebut dikatakan anggota DPR RI dari Dapil III pada acara Dies Natalis ke-2 Perkumpulan Mahasiswa Basodara (PMB) Nusa Tenggara Timur Pamulang
dan Diskusi Publik di Taman Kota 2 BSD Sabtu (15/01/2022)

Ananta mengatakan bahwa peran generasi muda pada saat ini sangat penting karena jumlahnya yang mencapai 40 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Selain itu juga banyak permasalahan dan inovasi yang lahir dari anak muda seperti gojek dan grab.

“Jangan heran anak muda selalu jadi rebutan bagi partai politik selain karena jumlahnya yang besar juga karena mereka memiliki gagasan-gagasan diperlukan untuk kemajuan negara kedepannya,” ungkapnya.

Ananta menambahkan, peran anak muda dalam politik juga sangat penting diantaranya adalah agar memastikan orang yang menjadi wakil rakyat nantinya adalah orang baik dan jujur
Mereka diharapkan memastikan hal tersebut dengan cara memberikan dukungan kepada mereka.

“Saya menyakini bahwa politik bukan hanya punya orang kaya atau pejabat. Politik juga merupakan bagian dari kegiatan masyarakat yang ada. Jadi anak muda dapat belajar dan berperan dalam politik,” ungkapnya.

Ananta melanjutkan, dirinya mengutip ungkapan bung Karno yang mengatakan bahwa 1000 orang tua hanya mampu bermimpi tapi satu anak muda dapat mengguncang dunia untuk mengungkap betapa dahsyatnya peran anak muda.

“Soekarno sudah menggambarkan kekuatan anak muda yang dahsyat tersebut. Maka anak muda harus belajar berpolitik. Karena generasi muda adalah calon pemimpin bangsa maka dia harus memahami standar bagaimana mengatur negara,” pungkasnya.

Kristian, peserta kegiatan mengatakan bahwa selama ini paradigma masyarakat soal politik masih berbicaralah tentang siapa yang memiliki uang maka akan menang secara politik.

“Namun setelah mendengar materi tentang politik. Saya mendapatkan paradigma baru bahwa politik itu milik semua orang bukan hanya milik pejabat, ” pungkasnya. (Sayuti)

Tinggalkan Balasan