Kota Tangerang, Semartara.News – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang mengungkap data kekerasan anak di tahun 2024.
Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak, Titto Chairil Yustiadi menyampaikan pada tahun 2024 sampai bulan September terdapat sekitar 211 pengaduan.
“Ada sekitar 211 pengaduan korbannya itu 230-an mayoritas anak-anak di dominasi oleh kekerasan seksual,” kata Titto Kamis, (24/10/2024).
Sebagai kaum rentan, lanjut Titto, kekerasan seksual terhadap anak-anak menjadi perhatian khusus dan bersama agar tidak terjadi kasus serupa di Yayasan Panti Asuhan Darussalam Annur.
“Seperti yang terjadi kasus panti asuhan ini, mereka nggak punya siapa-siapa. Relasi kuasanya berpengaruh di kasus ini,” ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian PPPA mengungkapkan data survei kekerasan anak di Indonesia mencapai 7,6 juta. Sementara hasil laporan yang terhimpun sebanyak 32 ribu kasus.
Terkait survei kekerasan anak, Titto menjelaskan, pihaknya tidak melakukan seperti Kementerian PPPA. Menurut Titto, survei menghasilkan angka yang bias.
“Kalau hasil survei itu gimana yah, kita nggak bermain di survei. Kita bicara hasil yang konkret dari hasil pelaporan. Kalau survei saya kira angkanya bias,” terangnya.
Kendati demikian, Titto menjelaskan, DP3AP2KB tetap melakukan sosialisasi terkait Perlindungan Perempuan dan Anak di 104 kelurahan di Kota Tangerang.
“Yang terpenting itu masyarakat tahu harus lapor ke mana, kemudian kontak person yang mana kalau ada kejadian,” ucapnya.
“Misalnya kasus KDRT yang kejadiannya cepat, tanpa ada perencanaan terjadi cekcok, kemudian harus lapor ke mana? Edukasi itu yang harus kita sampaikan,” imbuhnya.
Berikut link pengaduan DP3AP2KB Kota Tangerang, https://linktr.ee/bidppa?utm_source=linktree_profile_share<sid=8ed22085-066a-4050-8d2e-58204c8e28d7. (Kahfi)
