Jakarta, Semartara.News – Polisi masih mendalami kasus ibu berinisial KU (35) yang tega menggorok tiga anak kandungnya di Kecamatan Tonjong, Brebes, Jawa Tengah. Terkini KU tes kejiwaannya di RSUD dr Soeselo Slawi.
Peristiwa sadis ibu gorok ketiga anaknya itu terjadi di Desa/Kecamatan Tonjong, Brebes, Jawa Tengah, Minggu (20/3) lalu.
Dalam peristiwa itu, polisi menemukan satu anak tewas di lokasi, sedangkan dua anak lainnya masih bisa terselamatkan dan dilarikan ke rumah sakit.
Dirangkum detikJateng, berikut 3 hal tragis tentang kasus ibu gorok ketiga anaknya itu:
1. Dengar bisikan gaib
Dari hasil pemeriksaan ibu tiga anak itu mengaku mendengar bisikan gaib untuk membunuh anak-anaknya.
“Motifnya dari interogasi dan pemeriksaan, pelaku ini seperti mendapat bisikan untuk membunuh anaknya. Karena bila tidak membunuh, maka hidupnya akan susah dan akan dibunuh orang lain. Itu hasil pemeriksaan awal saat pelaku masih mau memberikan jawaban,” ungkap Kapolres Brebes AKBP Faisal Febrianto, kepada wartawan, Senin (21/3/2022).
2. Pelaku sering ngelantur saat memberikan keterangan
Selama proses interogasi, pelaku sering tiba-tiba melantur dan meracau. Untuk itu, Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) satreskrim Polres Brebes membawa pelaku ke RSUD Dr Soeselo Slawi untuk tes kejiwaan.
“Pelaku sering tiba-tiba memberikan jawaban ngelantur dan ngaco,” ucap Faisal.
3. Tes kejiwaan pelaku
Saat dokter memeriksa kesehatan jiwa pelaku di RSUD dr Soeselo Slawi, pelaku masih bisa berkomunikasi. Pelaku juga menceritakan usahanya terdampak pandemi COVID19.
“Pelaku masih bisa berkomunikasi dan bahkan mengingat kejadian pada enam bulan lalu. Saat itu pelaku masih menjadi seorang perias kecantikan di salon. Kemudian sejak pandemi COVID-19, ia pun terdampak dan terpaksa menganggur. Untuk kebutuhan hidup, ia hanya mengandalkan penghasilan dari suami yang bekerja di Jakarta,” kata Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa RSUD Dokter Soeselo Slawi, dr Glorio Immanuel, kepada wartawan, kemarin.
Menurut polisi, ada tiga tahap pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku mulai dari pemeriksaan psikiatri, profil kepribadian, dan kecerdasan pasien.
Meski begitu, tim dokter belum meminta keterangan KU soal peristiwa nahas pada Minggu (20/3) dini hari itu. Pelaku disebut masih ketakutan melihat orang banyak.
“Soal kejadian Minggu pagi belum kami tanyakan. Pelaku kerap takut,” jelasnya.