Jakarta, Semartara.News – Direktur Produksi PT Pupuk Indonesia (Persero), Bob Indiarto, menjelaskan, perusahaan plat merah itu mencetak rekor produksi tertinggi sepanjang sejarah industri pupuk Indonesia. Di mana, capaian produksi perusahaan BUMN tersebut sebesar 12,25 juta ton sepanjang 2020, atau setara dengan 117 persen dari RKAP 2020 sebesar 10,47 juta ton.
Sebagaimana Semartara.News kutip dari LKBN Antara, Bob menjelaskan, kinerja produksi PT Pupuk Indonesia dalam tiga tahun terakhir selalu meningkat dan mencetak rekor tertinggi. Salah satu faktor peningkatan volume produksi adalah, beroperasinya pabrik baru Urea di Gresik, yang mulai komersil sejak 2018, dan pabrik baru NPK di Palembang semenjak 2020.
“Selain itu, berhasilnya Pupuk Indonesia Grup menjaga keandalan pabrik, sehingga, kinerja produksi mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri,” kata Bob Indiarto di Jakarta, Selasa (5/1/2020).
Secara terperinci, total produksi sepanjang tahun 2020 tersebut terdiri dari 7.983.042 ton Urea, 3.014.077 ton NPK, 451.972 ton SP-36, 795.930 ton ZA dan 9.655 ton ZK. Bob Indiarto menerangkan, sejumlah faktor yang mendongkrak produksi perseroan, yakni, berkat implementasi manufacture excellence dan Digital Fertilizer.
Platform ini merupakan aplikasi yang dapat memonitor seluruh aspek kinerja pabrik, serta, dapat menunjang kinerja produksi, seperti, peningkatan efisiensi bahan baku dan biaya pemeliharaan, meningkatkan reliability, serta menurunkan angka shutdown di pabrik.
Kemudian, Perusahaan juga berhasil memproduksi amoniak sebesar 6 juta ton, setara 121 persen dari target yang sebesar 4,96 juta ton. Produksi lainnya, yakni, asam sulfat dan asam fosfat masing-masing sebesar 853.112 ton dan 218.883 ton. “Pertumbuhan produksi juga dialami produk non pupuk Perseroan, di mana mencapai 119 persen dari target menjadi 7.084.992 ton,” ujar Bob Indiarto.
Untuk itu, Bob Indiarto mengapresiasi lima produsen pupuk yang telah menjaga produktifitas di setiap tahunnya demi mendukung program ketahanan pangan nasional. Kelima produsen dimaksud, yakni, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
“Pencapaian ini berkat kerja keras para insan Pupuk Indonesia Grup, yang selalu menjaga pabrik agar dapat beroperasi secara optimal dengan rate yang cukup tinggi, meskipun, dihadapi tantangan pandemi sepanjang 2020,” kata dia.