Jakarta, Semartara.News – Ada yang tak biasa di acara Peringatan Maulid Nabi yang dihelat di Petamburan, Jakarta Pusat. Seorang tokoh FPI, Idrus Jamalullail, mendoakan agar Presiden Joko Widodo dan Mantan Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, berumur pendek. Ucapan itu mendapat respon dari Ketua Umum Pagar Nusa yang juga politis PDI Perjuangan, Muchammad Nabil Haroen.
Gus Nabil, Ketua Umum Pagar Nusa, mengatakan, tindakan Idrus sebenarnya sudah mendorong hasutan dan memecah belah masyarakat.
Bagi Gus Nabil yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama, doa yang dipanjatkan Idrus bukan hanya tak patut dari sisi etika, tapi juga bertentangan dengan ajaran agama.
“Terlebih Nabi Muhammad mengajarkan agama Islam, sebagai agama yang menebar rahmah, bukan kebencian dan caci maki,” ujar Gus Nabil melalui keterangan tertulisnya, Senin (16/11).
Gus Nabil juga menekankan agar Idrus menarik kembali ucapannya dan meminta maaf kepada pihak yang dia sebut. “Hal yang baik untuk disegerakan adalah, mendoakan semua pihak agar diberi kesehatan. Sekaligus amal baik untuk mengabdi kepada Indonesia, mengabdi untuk kebaikan semua,” kata Gus Nabil.
Selain itu, lanjut Nabil, FPI harus mendorong agar ada upaya permintaan maaf, meski mengatasnamakan pribadi. Tapi, FPI juga tak bisa lepas tangan begitu saja.
“Karena kejadian berlangsung di agenda yang diselenggarakan FPI, sekaligus juga disiarkan secara langsung melalui saluran media resmi organisasi. Saya kira, FPI tidak bisa hanya lepas tangan, tanpa ada sikap kooperatif,” imbuhnya.
“Jangan sampai kejadian ini merusak situasi kondusif di Indonesia. Jangan rusak Indonesia dengan kebencian dan caci maki,” tutup Gus Nabil.