Jangkar Baja: Megawati Tiup Terompet Sangkakala Dimulainya Pertempuran Pilpres 2024

jankar baja
Ketua Presidium Nasional Jangkar Baja, I Ketut Guna Artha (Igat)/Istimewa.

Jakarta, Semartara.News — Ketua Presidium Nasional Jaringan Kerja Akar Rumput Bersama Ganjar (Jangkar Baja), I Ketut Guna Artha mengatakan, bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta masyarakat menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menurut Igat (sapaan I Ketut Guna Artha), hal itu disampaikan Megawati dalam Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar Mahfud yang dihadiri ribuan pimpinan organ relawan se-pulau Jawa di Jakarta International Expo, Senin (27/11/2023).

Igat menyebut ini kali pertama Megawati menyampaikan pesan politiknya langsung di hadapan relawan pemenangan Ganjar Mahfud pasca kisruh putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

“Selama ini banyak yang mempertanyakan dan menunggu sikap diamnya Ibu Megawati. Nah di acara rakornas relawan Ganjar Mahfud kemarin Ibu Megawati telah meniup terompet sangkakala sebagai tanda dimulainya “pertempuran” mengingat masa kampanye Pemilu 2024 dimulai hari ini Selasa (28/11/2023) hingga 10 Februari 2024,” ungkap Igat.

“Kita harus tahu dan pahami bahwa beliau adalah aktor utama dan pemantik, simbul perlawanan tirani Orde Baru yang kemudian melahirkan reformasi tatanan baru demokrasi, ketatanegaraan, dan sistem peradilan hukum dengan hadirnya lembaga MK dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” ujar Igat yang juga ditugaskan sebagai Jubir Tim Pemenangan Nasional Ganjar Mahfud (TPN GM).

Kemudian, sambung Igat, Megawati mengingatkan bahwa generasi sekarang tak boleh menjadi generasi yang ahistoris. Roh demokrasi adalah kedaulatan rakyat dan kemerdekaan dalam menyatakan pilihan yang dilindungi undang-undang maka praktek teror, intimidasi dan memperalat instrumen negara untuk memenangkan calon tertentu demi melanggengkan kekuasaan adalah noda reformasi.

“Ibu Megawati mengajarkan kita untuk patuh pada konstitusi dan memiliki sikap politik yang jelas. Ini secara gamlang tersirat bahwa saat kekuasaan disalahgunakan maka harus kita lawan. Jangan biarkan kembalinya praktek orde baru,” ucap Igat.

Selanjutnya di tempat yang sama dihadapan ribuan relawan, capres Ganjar Pranowo pun memompa moral perjuangan agar tak gentar untuk memenangkan pasangan Ganjar Mahfud.

“Mulai besok pagi, seluruh kekuatan relawan akan kita optimalkan, dan mulai besok pagi tidak ada lagi kata mundur, kita akan maju terus! Kalau kita dihalangi di depan, kita akan tabrak!” kata Ganjar (27/11/2023).

“Kita yang akan jaga agenda reformasi akan tercapai pada tujuan. Tidak boleh bengkok kanan kiri, dan kekuatan rakyat akan pastikan lurus ke depan,” imbuh Ganjar.

Menurut Igat, apa yang disampaikan Megawati dan Ganjar Pranowo bahwa agenda reformasi harus dituntaskan. Bahwa tak boleh main-main, tak boleh setengah hati dalam menegakkan hukum dan memperjuangkan kesejahteraan yang berkeadilan.

“Kami mengingatkan memori kolektif bangsa untuk apa kita berjuang di tahun 1998. Karena sebelumnya tidak ada kebebasan. Yang ada adalah tirani demokrasi dan praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) oleh rezim otoriter,” jelas Igat.

Igat mengunkapkan, aktifis buruh Marsinah menjadi korban pembunuhan saat itu karena memperjuangkan hak-haknya.

Terjadi penculikan aktifis demokrasi dan hilang tanpa jejak. Mahasiswa pun menjadi martil memperjuangkan demokrasi.

Lalu ketika reformasi yang diperjuangkan dengan keringat, darah dan air mata telah melahirkan kebebasan kemudian dinodai dengan hoaks, demokrasi dinodai manipulasi, hukum dinodai jual beli kebenaran, birokrasi dinodai kejahatan berdasi kemudian korupsi makin marak tak pandang jabatan serta menyaksikan kolusi dianggap hal biasa, haruskan kita diam tak bersuara.

“Itu lah musuh yang harus kita perangi dalam konteks pertempuran pilpres 2024. Ini bukan soal posisi Pak Jokowi ada di mana, tapi meyakini bahwa pilihan kita adalah Ganjar Mahfud untuk meluruskan agenda reformasi yang sudah bengkok,” pungkas Igat. (rilis)

Tinggalkan Balasan