SEMARTARA, Tangerang (4/2) – Figur pemuda yang selalu didambakan oleh seluruh lapisan masyarakat kini nampaknya hanya menjadi sebatas angan saja pasalnya, situasi dinamika pemuda saat ini mulai didoominani kepada lingkungan yang nyaman dan mulai perlahan terkikis jiwa kritis para pemuda saat ini ‘Pemuda Zaman Now’.
Ketua Umum HMI Komisariat STIE PPI, Ahmad Nurheli mengutarakan sedikit kegelisahannya akan pemuda zaman now, yang mana seharusnya pemuda itu sebagai generasi peradaban suatu bangsa dan negara dimana berperan secara aktif dalam membangun bangsa dalam lingkup generasi.
“Jika kita llihat dari kacamata subjektif peran dan fungsi pemuda, seharusnya pemuda lantang dan lebih progresif terhadap kemajuan pendidikan dan pembangunan namun pada realitanya berbanding terbalik, pemuda zaman now lebih cenderung memilih wadah yang membuatnya nyaman tanpa ia sadari wadah tersebut telah mengkikis kekritisannya terhadap kemajuan bangsa,” katanya, Minggu (4/2).
Ia melanjutkan, yang mana pernah diucapkan oleh Presiden pertama Indonesia, bahwa Ir.soekarno pernah menggaungkan ‘Beri aku 10 pemuda maka akan ku cabut Semeru dengan akarnya’, ini adalah suatu konteks dimana pemuda adalah harapan generasi yang akan mengubah dan membangun suatu peradaban bangsa dan negara.
Lebih lanjut Ahmad, maka peran pemuda hari ini adalah harus sadar akan tugas dan peranannya dalam menjunjung tinggi akhlaq dan pendidikan demi mewujudkan insan yang berakhlaqul Karimah.
Ia pun sedikit menuturkan sebuajlh makna dari pepatah, ‘Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan’, ini mendeskripsikan dan menuai pandangan bahwa pemuda adalah figur yang sangat diharapkan kehadirannya ditengah masyarakat.
“Kita kenang lagi sejarah kejayaan dan kemerdekaan bangsa Indonesia, Indonesia-pun merdeka dengan dikomandoi oleh para aktor-aktor pemuda yang mempunyai darah semangat untuk membangun bangsa,” jelasnya.
Ia pun mempertegas akan era globalisasi yang saat ini berdampingan dengan pemuda zaman now, pemuda zaman now dituntut agar terus memberikan kesadaran-kesadaran terhadap masyarakat yang masih awam dan tertinggal dalam segala segi ilmu pengetahuan, khususnya di bidang pendidikan, karna pendidikan nomor satu untuk menghadirkan masyarakat Madani dengan secara konstruktif.
Tak berhenti disitu, pada era ini pemuda secara langsung diberi tanggungjawab untuk memerangi kebodohan, buta akan pendidikan yang diterima oleh masyarakat.
“Maka sosok pemudalah yang perlu merubah mindset-mindset atau pola pikir masyarakat agar supaya sadar akan pentingnya pendidikan untuk masa depan kita semua,” tegasnya.
Tak lepas dari wadah yang membuat nyaman, pemuda zaman now pun dibuat semakin terbuai akan hadirnya teknologi yang memanjakan semua aktivitas pemuda.
Sedikit harapan pun terucao dari mulutnya, seharusnya pemuda zaman now bisa bertarung untuk menyaring segala bentuk informasi, berangkat dari sinilah pemuda harus mempunyai spirit kemerdekaan dan spirit jihad untuk bisa mengontrol alur yang secara umum bisa terus memanjakan para pemuda.
“Dengan itulah pemuda harus bisa memanfaatkan teknologi untuk mencapai suatu pesan moralitas kepada masyarakat umum dengan mengambil alih peran pengajar dalam dunia informasi,” harapnya. (Yansopi)