SEMARTARA, Tangerang (4/2) – Komunitas pencinta reptil dan ular Tangerang melakukan perburuan ular di sekitar Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, di Kampung Babakan, Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapadua, Kabupaten Tangerang, Minggu (4/2).
Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan sosial yang dilakukan oleh para pencinta dunia reptil dan ular Tangerang dalam membantu masyarakat untuk menyelesaikan persoalan-persoalan antara ular dan manusia.
Bowo (22), salah seorang penggiat dan pencinta reptil dan ular yang ikut dalam perburuan tersebut mengatakan, perburuan ular ini bertujuan bukan untuk memusnahkan binatang yang paling menakutkan bagi sebagian orang tersebut. Karena, menurut Bowo, ular tangkapan yang ia dapat tidak untuk dibunuh, melainkan dipindah alihkan ke tempat yang lebih aman.
“Kita tidak akan membunuh, tapi hanya akan memindahkan ke tempat yang lebih aman. Agar ular dan manusia ini tidak terjadi konflik. Karena jangan sampai juga karena takut dengan ular, lalu ularnya dibunuh. Ini adalah hal yang salah. Karena ular sendiri kan termasuk hewan yang dilindungi, dan menjaga ekosistem, yang juga menguntungkan bagi manusia,” ujar Bowo kepada semartara.com.
Menurut Bowo, ular sendiri sebarnya adalah binatang penakut, dan selalu menghindar jika bertemu dengan manusia. Hanya saja jika dalam keadaan terdesak, tak jarang ular melakukan perlawanan. Namun, kata Bowo, itu pun sifatnya hanya untuk bertahan dan membela diri.
Dalam perburuannya, lanjut Bowo, biasanya ia lebih fokus ke jenis ular-ular berbisa yang jika menggigit bisa berdampak fatal bagi manusia. Dan, dalam melakukan penangkapan terhadap ular-ular berbisa ini, ungkap Bowo, harus memiliki ketrampilan khusus, disamping juga nyali dan keberanian. Selain itu, untuk menangkap ular ini menggunakan alat khusus berbentuk tongkat dengan ujung melengkung.
Pengasuh Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Ananta Wahana, mengungkapkan, para pemburu ular dari komunitas reptil Tangerang ini sangat membantu masyarakat. Karena bisa menyelesaikan persoalan-persoalan antara ular dan manusia. Ia juga sepakat, jika keberadaan ular, terutama ular-ular berbisa ini harus dijauhkan dari lingkungan warga. Karena selain berbahaya, juga agar ekosistem dalam rantai makanan antara ular dengan binatang lainnya tetap terjaga. “Dan, supaya ular tidak dibunuh begitu saja karena rasa takut yang berlebihan,” tandasnya. (Wid)