Berita  

Ananta Wahana : Seni dan Budaya, Harus Tetap Hidup di Bumi Indonesia

Ananta Wahana
Ananta Wahana saat menyampaikan sambutan di peresmian Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis. (Foto: Ekslusif)

Kabupaten Tangerang, Semartara.News – Sejak matahari terbit tepat di hari Minggu (1/10/2020), beberapa Seniman dan Penari, terlihat Hilir Mudik di sekitar Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Bojong Nangka, Tangerang. Para Seniman dan Seniwati itu, tergabung dalam Paguyuban Mbangun Karso, kata Ananta Wahana, Pengasuh Padepokan Kebangsaan.

Paguyuban seni budaya tersebut, merupakan wadah kesenian tradisional yang diasuh oleh Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis sejak 2010. Totalnya, terdapat kurang lebih 250 seniman yang tergabung dalam Paguyuban Seni Budaya Mbangun Karso.

Pagi itu, Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis mengadakan acara khusus untuk para seniman dan budayawan. Ananta Wahana, selaku pengasuh Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, menuturkan, Pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir setahun berdampak banyak kepada para seniman.

“Pandemi Covid 19 yang telah berlangsung hampir 8 bulan lebih, telah membawa dampak yang sangat berat. Khususnya, bagi para seniman yang menyambung hidupnya dari kegiatan seni budaya,” ungkap Anggota Komisi VI DPR RI dari Dapil Banten III ini.

Ananta Wahana juga menyampaikan, acara itu diadakan khusus untuk para seniman yang telah vakum berlatih dan berpentas sejak Bulan Maret, kemarin. Uniknya, meskipun ia hanya mengundang beberapa pihak, terutama perwakilan BUMN dan Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo, namun acara itu tak sepi pengunjung.

Dari pagi hingga menjelang sore, ratusan seniman datang secara bergantian. Menurut Ananta, acara itu rencana digelar hingga subuh keesokan harinya. Para seniman yang datang, memainkan kesenian masing-masing, secara silih berganti. Sehingga, acara yang sebenarnya dikemas secara sederhana ini mampu menyedot perhatian warga.

Menurut Ananta, acara ini harus menjadi pembuktian, bahwa para seniman dapat berpentas dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, serta saling menjaga diri dan sesama.

“Seni dan Budaya, harus tetap hidup di Bumi Indonesia, meski kita sedang dilanda pandemic Covid-19,” tegas Ananta.

Ananta Wahana : Terimakasih Hutama Karya dan Perhutani

Respon (1)

Tinggalkan Balasan