Berita  

Temu Nasional Organisasi Perempuan, Jokowi: “Perempuan Jadi Inspirasi Bangsa”

SEMARTARA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka acara Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia di Hotel Grand Inna Malioboro Yogyakarta, pada Jumat (14/9). Kegiatan juga bersamaan dengan acara General Assembly International Council of Women ke-35.

“Jadilah ibu bangsa wahai perempuan Indonesia. Saya ulangi, jadilah ibu bangsa wahai perempuan Indonesia. Ini adalah sebuah tanggung jawab besar perempuan Indonesia untuk menjadi ibu bangsa,” kata Jokowi dalam sambutannya.

Seorang ibu yang dimaksud, menurutnya, ibu yang mendidik anak-anak sebagai penerus perjuangan bangsa, yang memperbaiki mentalitas bangsa, dan menjaga moral keluarga, menjaga alam untuk anak cucunya, serta yang menggerakkan ekonomi keluarga untuk masyarakat. Kata Jokowi, peran para ibu dan kaum perempuan selama ini telah membangun kemajuan bangsa.

“Sejak berdirinya negara kita, Indonesia memiliki banyak sekali tokoh perempuan yang menjadi inspirasi bangsa. Pada zaman perjuangan bangsa, Indonesia telah melahirkan tokoh-tokoh perempuan yang diabadikan dalam sejarah,” terangnya.

“Zaman dulu kita mengenal perempuan-perempuan pejuang kemerdekaan. Dari Laksamana Malahayati, Dewi Sartika, Ibu Kartini, Christina Martha Tiahahu, dan banyak lagi pahlawan-pahlawan perempuan kita,” ujarnya menambahkan.

Sementara di masa pembangunan kini, lanjut Jokowi, kiprah kaum perempuan juga dapat dirasakan dalam pemerintahan. Tercatat saat ini, sebanyak 8 pos menteri kabinet kerja diisi oleh kaum perempuan.

“Ada yang lemah lembut gemulai seperti Bu Yohana Yembise dan Nila Moeloek. Tapi ada juga yang aktif, agresif, dan galak seperti Bu Susi. Tapi yang jelas kalau 8 menteri saya ini ngambek bareng, pusing saya,” ucapnya dengan nada canda yang disambut tawa peserta.

Selain itu baru-baru ini, tambah Jokowi, kiprah perempuan juga dirasakan dalam perhelatan Asian Games 2018 lalu. Dari 31 medali emas yang diperoleh Indonesia, sebanyak 12 medali disumbangkan oleh para atlet perempuan Indonesia.

“Coba kita lihat yang dapat emas. Kita punya spider woman Aries Susanti dan Puji Lestari. Ini dapat 2 emas di panjat tebing. Cepat sekali. Kemudian ini Lindswell di wushu kita juga dapat 1 emas. Ini ratu wushu asia, artinya kita punya srikandi-srikandi yang akan berjuang untuk Merah Putih,” tegasnya.

Selanjutnya nanti, kata Jokowi, di Asian Para Games 2018, kiprah atlet perempuan Indonesia juga patut didukung. Meski memiliki keterbatasan dalam fisik, dengan semangat srikandi, hal itu tak akan menjadi penghalang untuk mengukir prestasi.

“Nanda Mei Solihah, ini pelari kencang kita, peraih 3 medali emas di ASEAN Para Games tahun lalu. Ni Nengah Widiasih, atlet angkat besi peraih perunggu di Paralympic di Riau 2016. Kemudian Saudari Suparni Yati, atlet tolak peluru juga dapat emas di ASEAN Para Games 2017. Ada saudari Laura Dinda, baru memenangkan kejuaraan di para swimming di Jerman, dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebut satu per satu,” tuturnya.

Selain di bidang olahraga, Indonesia juga tak kekurangan tokoh-tokoh perempuan yang mampu menjadi contoh bersama. Secara khusus Jokowi menyebut nama Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, istri dari Presiden Indonesia keempat, yang merupakan tokoh pejuang toleransi nasional.

“Saya kira banyak kiprah perempuan di negara kita yang tidak kalah dengan negara-negara lain,” imbuhnya. (Helmi)

Tinggalkan Balasan