Kunjungan Religi Kapolresta Tangerang ke Makam Sultan Banten, Serukan Pentingnya Teladan Sejarah

Kapolresta Tangerang ziarah ke makam Sultan Maulana Hasanuddin di Banten, serukan keteladanan nilai moral ulama dan jalin silaturahmi umat.
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah bersama jajaran tengah berdoa di makam Sultan Maulana Hasanuddin di Komplek Masjid Agung Banten, Kota Serang. (Foto: Ist)

Kota Serang, Semartara.News — Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, melaksanakan kegiatan ziarah ke makam Sultan Maulana Hasanuddin yang terletak di kompleks Masjid Agung Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, pada Senin (14/7/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa tokoh penting dalam sejarah Islam di Indonesia.

Kehadiran Kombes Indra Waspada disambut langsung oleh pengurus makam, Tubagus Mahdi. Dalam suasana yang khidmat dan penuh rasa syukur, Indra memanjatkan zikir dan doa di pusara Sultan Maulana Hasanuddin, sosok ulama dan pemimpin besar yang memiliki peran krusial dalam penyebaran agama Islam di tanah Banten.

“Beliau adalah Sultan Banten pertama, sekaligus putra dari salah satu Wali Sanga yang sangat berpengaruh dalam sejarah Islam di Indonesia, yaitu Sunan Gunung Jati. Oleh karena itu, kesempatan untuk berziarah ke makam beliau adalah sebuah keberkahan yang patut kita syukuri dan hargai,” ujar Kombes Indra dengan nada penuh hormat dan kekaguman.

Selain berziarah, Kapolresta juga memanfaatkan momen berharga ini untuk bersilaturahmi dengan para pengurus makam dan berdialog hangat dengan para peziarah yang datang dari berbagai daerah. Kegiatan ini menjadi sarana yang efektif untuk mempererat hubungan antara kepolisian dengan masyarakat dalam suasana religius yang penuh kearifan lokal.

Menurut Indra, ziarah ini bukan sekadar kegiatan seremonial belaka, melainkan merupakan upaya untuk meneladani nilai-nilai luhur yang pernah diajarkan oleh Sultan Maulana Hasanuddin, seperti keteguhan dalam berdakwah, kebijaksanaan dalam memimpin, dan semangat dalam menjaga persatuan umat.

“Alhamdulillah, saya bersyukur bisa menjalani ziarah ini. Semoga apa yang kita lakukan hari ini membawa manfaat dan menjadikan kita semua lebih sadar akan pentingnya menjaga nilai-nilai moral dan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya dengan penuh harapan.

Kegiatan ziarah ini juga diharapkan menjadi contoh nyata bahwa peran tokoh-tokoh sejarah tidak boleh dilupakan, terutama dalam membentuk karakter bangsa. Dengan mengingat jasa para pendahulu, masyarakat diharapkan mampu memupuk semangat persatuan, toleransi, dan penghargaan terhadap sejarah serta budaya lokal yang telah membentuk identitas bangsa. (*)

Tinggalkan Balasan