Berita  

Pentingnya Meningkatkan Produktivitas Dimasa Pandemi, Mendorong Kesadaran Berinvestasi Di Era Milenial

Produktivitas Dimasa Pandemi
Ilustrasi

Jakarta, Semartara.News – Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hingga saat ini telah melalui banyak proses dan memiliki banyak perubahan dari generasi ke generasi. Kemajuan teknologi memberikan dampak yang baik bagi banyak kalangan, membantu dalam berbagai fungsi, memenuhi kebutuhan, dan semua yang bisa diaplikasikan di berbagai aspek kehidupan juga menunjang perubahan dalam kelangsungan hidup hingga kini. Tak terlewat juga dengan “investasi”.

Hal esensial ini telah melekat pada pemikiran setiap generasi, terutama yang sadar akan pentingnya perencanaan keuangan di masa depan. Sudah menjadi hal yang wajar jika investasi diterapkan sebagai suatu kegiatan yang umum, termasuk bagi generasi milenial, yang merupakan generasi yang memiliki tanggung jawab terhadap orang tua dan juga kepada generasi berikutnya. Jumlah investor milenial yang ada di Indonesia meningkat atau kalangan milenial banyak yang tertarik dengan bidang investasi selama wabah virus corona melanda dunia ini. Hal ini diungkapkan Director of Executive Education Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung ( SBM ITB) dan Co-Founder Investor Academy Indonesia, Donald Crestofel Lantu ST MBA PhD.

”Tren tersebut harus diimbangi dengan pengetahuan dan pemahaman terkait bursa saham sehingga para calon investor tahu potensi serta risiko berinvestasi saham,” kata Donald C Lantu di Bandung. Pada masa Pandemi Covid-19, investasi menjadi salah satu cara yang digunakan untuk membantu pemulihan perekonomian nasional. Kini, investasi saham di pasar modal telah menjadi tren di kalangan masyarakat karena kemudahannya dalam proses transaksi yang bisa dilakukan secara virtual dari rumah saja.

Dikatakan Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Pintor Nasution saat ini investasi saham dianggap lebih mudah karena transaksi perdagangannya yang dilakukan menggunakan sistem perdagangan yang terhubung dengan aplikasi yang disiapkan oleh setiap perusahaan efek yang memiliki fasilitas e-trading.

Saham menjadi salah satu instrumen investasi yang diminati kelompok milenial pemula, terutama mereka yang berusia di bawah 30 tahun. Peningkatan ini seiring dengan banyaknya anak muda maupun milenial yang mulai melakukan work from home dengan diikuti aktivitas trading harian.

Di tengah meningkatnya investor saham usia muda dan pemikiran ingin cepat kaya melalui saham, maka banyak bermunculan grup rekomendasi saham oleh segelintir oknum untuk mengeruk keuntungan dari investor pemula melalui day trading.

Kepala Riset Henan Putihrai Sekuritas, Robertus Yanuar Hardy, merekomendasikan saham dari dua sektor untuk tahun ini. Menurut Robertus, saham dalam sektor jasa keuangan dan telekomunikasi masih menjadi primadona.Yang pertama tentu sebagai penopang indeks yang punya bobot paling besar yaitu sektor jasa keuangan, terutama perbankan yang termasuk kategori big five,” kata Robertus dalam program Investime CNBC Indonesia pada Kamis (3/6/2021).

Menurutnya, saham perbankan besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakya Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia TBk (BBNI) serta bank lainnya masih layak untuk dijadikan salah satu pilihan investasi.

“(Bank-bank ini) punya ketahanan terhadap restrukturisasi kredit di masa pandemi ini. Menurut kami mereka cukup manageable,” paparnya.

Sementara sektor kedua adalah telekomunikasi. Saham dari sektor ini direkomendasikan karena pelayanan data dan perkembangangan teknologi masih menjadi primadona di banyak negara.

“Dari sisi telekomunikasi kita baru saja launching 5G, beberapa emiten mungkin sudah melakukan uji coba 5G di beberapa wilayah,” ungkapnya.

“Ini masih bisa menjadi salah satu sektor yang bisa diperhatikan. Ada Telkomsel, XL, Indosat dan juga mungkin para penyedia menara dan juga second liner beberapa emiten yang bergerak di bidang fiber optik dan layanan menara telekomunikasi. Ini dua sektor yang masih menjanjikan cuan,” pungkasnya.

Penulis: Syifa Nabillah, Mahasiswa Universitas Pamulang S1 Akuntansi

Tinggalkan Balasan