Palembang, Semartara.News – Pembangunan Jalan Tol Indralaya – Prabumulih, Sumatera Selatan, progres terbarunya mencapai 29,5 persen dari total 65 kilometer jalan yang targetkan rampung pada 2022.
Project Director Jalan Tol Indralaya – Prabumulih PT Hutama Karya (Persero), Hasan Turcahyo, di Palembang, mengatakan, progres konstruksi tersebut sesuai dengan jadwal yang disusun perusahaan. “Itu untuk keseluruhan progres proyek jalan tol yang terdiri dari enam zona,” kata dia sebagaimana diberitakan oleh LKBN Antara.
Adapun progres konstruksi yang tergolong cepat berada di zona 1, Sta.0+000 – Sta.10+500 di Kabupaten Ogan Ilir, yang telah mencapai 74,04 persen. “Kami mulai pembangunan pada Juli 2020 dan ruas tol ini ditargetkan rampung pada pertengahan 2022,” lanjut Hasan.
Ia menjelaskan, pengerjaan ruas Indralaya – Prabumulih berbarengan pula dengan pembangunan di ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) lainnya, yakni, Betung—Tempino – Jambi, Jambi – Rengat dan Rengat – Pekanbaru.
Hasan mengemukakan, tak ada kendala signifikan dalam proses pembangunan ruas yang menelan investasi senilai Rp6,67 triliun itu. Bahkan, pembangunan konstruksi juga masih berbarengan dengan proses pembebasan lahan.
“Di semua zona itu masih ada pembebasan tanah, namun tidak mengganggu, pembangunan tetap jalan,” katanya.
Berdasarkan catatan perseroan, terdapat lahan sepanjang 45,23 kilometer yang siap konstruksi. Sementara sisanya status validasi seluas 12,85 km, inventarisasi sepanjang 11,7 km dan konsinyasi sepanjang 4,11 km.
Menurut Hasan, lahan yang dibebaskan Hutama Karya berasal dari kepemilikan perusahaan sebanyak 23 persen, seperti milik PTPN VII unit Cinta Manis, sementara sisanya merupakan milik masyarakat.
“Kami juga mendapat dukungan dari pemerintah daerah sehingga bisa mempercepat pembangunan jalan tol, karena ini JTTS merupakan proyek strategis nasional,” katanya.
Ruas Indralaya – Prabumulih merupakan bagian dari JTTS yang akan menyambungkan Sumatera Selatan dengan Bengkulu.