Surabaya, Semartara.News – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan secara virtual pada Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020 dan menyampaikan selamat datang kepada seluruh delegasi yang menghadiri acara tersebut secara langsung di Surabaya, Jawa Timur. Senin, (5/10/2020).
Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020 kali ini mengusung tema “Housing for All: A Better Urban Future”. Acara inipun digelar terbatas dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Dari Sejumlah nominasi untuk menjadi tuan rumah, Kota Surabaya dipercayakan sebagai tuan rumah untuk menyelenggarakan acara Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020 sebagai bentuk pengakuan atas prestasi Kota Surabaya dalam masalah urbanisasi dan pemukiman manusia.
“Adalah sebuah kehormatan bagi rakyat Indonesia bahwa Kota Surabaya dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara The Global Observance of The World Habitat Day tahun 2020,” tuturnya.
“Kita bertemu di Kota Surabaya ini untuk meyakinkan kepada dunia bahwa Agenda Baru Perkotaan, New Urban Agenda, tahun 2036 tidak bisa ditunda-tunda lagi. Saat ini 55 persen penduduk dunia tinggal di perkotaan. Di tahun 2050 jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 68 persen, laju peningkatan tertinggi terjadi di Benua Asia dan Afrika,” kata Jokowi.
Diprediksikan di tahun 2030 jumlah penduduk di Indonesia akan mencapai hampir 300 juta jiwa di mana 63,4 persen di antaranya tinggal di perkotaan. Menurut Jokowi, persoalan penataan perkotaan dan agenda baru perkotaan menjadi sangat penting.
Jokowi juga menjelaskan bahwa hal tersebut harus disiapkan dan ditangani dengan serius karena pertumbuhan pesat masyarakat bisa saja memicu kepadatan dan kemiskinan.
Hal itu juga dapat berpengaruh terhadap lingkungan dan ketersediaan ruang publik, ketersediaan struktur dasar, terutama air bersih dan sanitasi, termasuk masalah perumaham dan berbagai perkotaan lainnya.
“Namun, jika kita tangani dengan baik, saya berkeyakinan bahwa urbanisasi dapat menjadi peluang yang luarbiasa bagi kemajuan bangsa. Bisa menjadi pusat kreativitas dan inovasi, bisa memacu pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan warganya,” jelasnya.
Ditengah pandemi Covid-19, rumah layak adalah kebutuhan dasar untuk memerangi berbagai resiko kesehatan dan menjadi pilar utama kekuatan bangsa.
Presiden mengatakan, pemerintah Indonesia berupaya keras agar setiap warga negara dapat menempati rumah layak huni. Sejak tahun 2015 telah dilaksanakan program Satu Juta Rumah. Target pembangunan satu juta unit rumah per tahun sudah berhasil dilampaui pada tahun 2018 dengan fokus pada masyarakat berpenghasilan rendah.
Tak hanya itu, Presiden dan jajarannya menaruh perhatian khusus pada peningkatan kualitas kampung kumuh di sejumlah daerah di Indonesia.
Program perbaikan kampung dan program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) akan bekerja sama dengan pemerintah, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat dalam menyediakan pelayanan dasar seperti air bersih dan sanitasi yang baik.
“Pandemi Covid-19 juga menjadi momentum pembelajaran dan refleksi untuk merancang kebijakan perencanaan dan pengelolaan perkotaan yang inklusif dan berkeadilan, meningkatkan ketangguhan dalam menghadapi bencana alam maupun bencana nonalam, termasuk ketangguhan terhadap wabah penyakit,” tuturnya.
Pandemi Covid-19 menjadi pembelajaran untuk Indonesia agar dapat membangun perkotaan yang sehat dan tangguh di masa mendatang dari serangan pandemi.
Presiden Jokowi juga berharap dengan terselenggaranya acara Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020 para delegasi dapat bertukar gagasan, pengetahuan, keahlian dan pengalaman untuk memperkuat kolaborasi menghadapi bencana ataupun pandemi di masa yang akan datang.