Tangerang, Semartara.News — Anggota MPR RI, Ananta Wahana menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila saat Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Hotel Lemo Tangerang, Banten, Sabtu (8/7/2023).
Menurut Ananta, bahwa Sila Pertama, yakni Ketuhanan yang Maha Esa memiliki kandungan bahwasanya bangsa Indonesia atau tiap-tiap individu Indonesia hendaknya ber-Tuhan.
“Jadi, bukan beragama, melaikan setiap rakyat Indonesia harus memiliki keyakinan atau ber-Tuhan,” kata Ananta.
Legislator Senayan dengan ciri khas mengenakan blangkon Baduy itu melanjutkan, pada Sila Kedua, yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab merupakan internasionalisme, yang berakar pada bumi nasionalisme Indonesia.
“Pada prinsipnya, bangsa Indonesia harus mendirikan negara merdeka menuju ke keluargaan bangsa-bangsa,” terangnya.
Kemudian pada Sila Ketiga, Persatuan Indonesia menyatakan bahwa negara Indonesia bukan negara untuk perorangan, kelompok, atau golongan. Akan tetapi, untuk semua bangsa.
Pada Sila Keempat, Ananta menjelaskan simbol kepala Banteng melambangkan tenaga rakyat Indonesia yang ulet dan tekun.
Artinya, kata dia, syarat mutlak kekuatan negara Indonesia adalah permusyawaratan-perwakilan guna menuju keselamatan, perbaikan, dan kebijaksanaan.
“Terakhir Sila Kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah penegasan bahwa dalam negara Indonesia yang merdeka tidak boleh ada kemiskinan,” ungkapnya.
Living Ideologi
Kendati demikian, politisi PDI Perjuangan itu menekankan, untuk mencapai kandungan yang berada pada Pancasila, setiap masyarakat haruslah menjalankan beberapa syarat yang disebut living ideologi.
“Untuk mencapai itu semua (Pancasila), kita memerlukan tiga syarat atau living ideologi, yaitu kita harus meyakini kebenarannya, kemudian dipelajari, dimengerti, dan dipahami. Terakhir dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.
Sementara itu, para peserta Sosialisasi 4 Pilar yakni Sahabat Ganjar menyatakan kesiapannya untuk menjalankan syarat tersebut.
“Kita siap menjalankan tiga syarat itu demi kesejahteraan masyarakat Banten dan umumnya masyarakat Indonesia,” ujar salah seorang Sahabat Ganjar. (TIM)
