Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Abraham Beri Pemahaman Pancasila pada Umat Katolik

Direktur Karang Tumaritis Institute, Abraham Garuda Laksono memberikan pemahaman Pancasila kepada umat Katolik di acara Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di ruang serba guna Santa Bernadet, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten.
Abraham Garuda Laksono saat menyampaikan materi sosialisasi empat pilar MPR RI bersama umat Katolik (Foto: Kahfi)

Selanjutnya, Abraham menerangkan terdapat 3 aspek penting dalam ideologi, diantaranya interpretasi, etika, dan retorika.

“Intrepretasi berbicara mengenai eksistensi individual atau kelompok yang menganut ideologi tersebut. Etika berbicara mengenai mana yang baik dan yang buruk. Ketika intrepretasi dan etika disatukan maka akan menjadi suatu yang namanya komitmen, belum ideologi karena memang belum dilakukan,” katanya

“Retorika berbicara mengenai mengajak semua orang untuk bertindak. Bertindak akan komitmen tadi. Jadi, berbicara tentang action atau tindakan. Ketika ada aspek tersebut bisa dikatakan menjadi ideologi,” tambahnya.

Di sisi lain, Abraham mengingatkan kepada para umat Katolik bahwa pendiri atau penggali Pancasila memiliki kedekatan dengan tokoh Katolik. Hal itu terbukti saat Bung Karno dalam masa pengasingan di Ende pada 1934.

“Jadi, bukan hanya Islam, Bung Karno juga mempunyai kedekatan dengan tokoh-tokoh agama lain, termasuk Katolik dan Kristen,” terangnya.

“Salah satu sahabat Bung Karno dalam pengasingan adalah seorang Pastor Katolik Gerardus Huijtink SVD, yang dimana biara St.Yosef memperbolehkan Bung Karno untuk membaca buku di perpustakaan misionaris,” jelasnya.

Dalam pernyataan Abraham itu, terdengar gemuruh tepuk tangan para umat Katolik yang mendengar penjelasan Pancasila dengan khidmat.

Direktur Karang Tumaritis Institute, Abraham Garuda Laksono memberikan pemahaman Pancasila kepada umat Katolik di acara Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di ruang serba guna Santa Bernadet, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten.
Ananta Wahana saat menyampaikan materi sosialisasi empat pilar MPR RI bersama umat Katolik (Foto: Kahfi)

Peran umat Katolik dalam membangun Bangsa

Sementara itu, Anggota MPR RI, Ananta Wahana menambahkan penjelasan terkait peran umat Katolik dalam membangun bangsa.

Dalam hal itu, Ananta menceritakan peran tokoh-tokoh Katolik dalam membangun bangsa seperti W. R. Supratman, Romo Y. B. Mengunwijaya, dan lainnya.

Selanjutnya, Ananta mengutip Mgr Albertus Soegijapranata sebagai pesan bagi umat Katolik: Jika kita merasa sebagai orang Kristen yang baik, kita semestinya juga menjadi seorang patriot yang baik. Karenanya, kita merasa bahwa kita 100% patriotik sebab kita juga merasa 100 % Katolik. Malahan, menurut perintah ke empat dari sepuluh perintah Allah, sebagaimana tertulis dalam Katekismus, kita harus mengasihi Gereja Katolik dan dengan demikian juga mengasihi negara dengan segenap hati.

“Luar biasa kalimat ini. Dengan ini Mgr Albertus Soegijapranata ingin mengatakan bahwa kita tidak bisa memisah-misahkan cinta kasih dan mengasihi Gereja harus sama dengan mengasihi negara,” kata Ananta, politisi PDI Perjuangan, yang identik mengenakan Blangkon bermotif batik Suku Baduy.

“Artinya, Gereja mendorong kaum Kristiani untuk terlibat secara aktif dalam kehidupan sosial, keluarga, kebudayaan, kerja ekonomi, dan politik sesuai kemampuan,” tambahnya.

Ananta juga berpesan agar umat Katolik dapat menghindari tantangan-tantangan yang dihadapi di Indonesia, “Saya titip pesan agar umat Katolik menghindari pemahaman agama yang sempit, SARA, pudarnya toleransi, dan kurangnya keteladanan.”

Dalam pantauan Semartara.News, para peserta terlihat antusias mengikuti Sosialisasi 4 Pilar MPR RI hari ini. Selain itu, terjadi tanya jawab interaktif terkait permasalahan para umat Katolik.

Di akhir kegiatan sosialisasi, Ananta memberikan bantuan pangan berupa paket sembako kepada para umat Katolik. (TIM)

Tinggalkan Balasan