SEMARTARA, Serang (23/11) – Pemprov Banten di era kepemimpinan Gubernur Wahidin Halim melakukan perombakan dewan komisaris dan direksi PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank Banten.
Dalam susunan komisaris yang baru, nama politisi Partai Demokrat Provinsi Banten Media Warman, masuk dalam daftar Dewan Komisaris Bank Banten.
Perombakan susunan dewan komisaris dan direksi Bank Banten, diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Pendopo Gubernur, KP3B, Kota Serang, Rabu (22/11).
Media Warman menggantikan posisi Asmudji HW, yang sejak April 2017 lalu ditetapkan sebagai dewan komisaris Bank Banten. Sementara tiga komisaris lainnya tetap dipertahankan.
Sementara di jajaran direksi, nama Rudy Dhian Dwimaya digantikan Kemal Idris. Selain mengganti Asmudji dan Rudy, melalui RUPSLB juga ditetapkan jabatan baru, yaitu Wakil Direktur Utama yang dipercayakan kepada Oliver Richard W. Mambu. Dalam susunan direksi Bank Banten sebelumnya, tidak ada jabatan Wakil Direktur Utama.
Komisaris Utama Bank Banten Zulkarnain usai RUPSLB mengungkapkan, perombakan dewan komisaris dan direksi Bank Banten merupakan keputusan pemegang saham atau Pemprov Banten.
“Ini sudah diputuskan, kami siap melaksanakan keputusan ini,” kata Zulkarnain kepada wartawan, Rabu (22/11).
Dicoretnya nama Asmudji dan Rudy sudah final. Zulkarnain pun enggan membeberkan alasannya.
“Penetapan pengurus baru adalah hak pemegang saham,” ungkapnya.
Sementara Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa menjelaskan, RUPSLB Bank Banten dihadiri oleh pemegang saham mewakili 69,49 persen dari seluruh jumlah saham yaitu 64.109.430.357 lembar saham yang dikeluarkan.
RUPSLB Bank Banten memutuskan untuk melakukan perubahan anggaran dasar dan mengangkat jajaran pengurus perseroan yang baru, yang akan efektif bekerja setelah mendapat persetujuan fit and proper testdari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Dengan jajaran pengurus perseroan yang baru, diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan merealisasikan rencana bisnis Bank Banten,” jelasnya.
Fahmi menambahkan, pihaknya tidak mempersoalkan kepemilikan saham Bank Banten tetap di BGD atau langsung diambil alih Pemprov Banten. Menurutnya, Bank Banten akan tetap fokus bekerja dan berharap rencana pemindahan saham 5 persen saham Pemprov Banten di Bank BJB ke Bank Banten bisa terealisasi.
Fahmi juga memaparkan, kinerja Bank Banten posisi Triwulan III tahun 2017 menunjukan perbaikan yang positif. Salah satunya yaitu pada penyaluran kredit.
Menurut Fahmi, peningkatan kredit yang disalurkan Bank Banten menjadi sebesar Rp4,54 triliun. Hal tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 42,4 persen secara year on year (YOY), yang dihasilkan dari pengembangan bisnis baru, yaitu kredit konsumer dan kredit komersial.
“Peningkatan dana pihak ketiga menjadi sebesar Rp5,74 triliun, meningkat sebesar 51,7 persen secara year on year (YOY) yang diikuti dengan perbaikan komposisi CASA (current account saving account/simpanan berbiaya murah),” jelas Fahmi.
Terpisah, Media Warman membenarkan bila dirinya telah ditetapkan sebagai salah satu dewan komisaris di Bank Banten. Menurutnya, kepercayaan yang diberikan Pemprov Banten kepadanya harus dijawab dengan kinerja yang maksimal.
“Saya telah dipercaya oleh Pak Gubernur. Kebetulan waktu saya jadi anggota DPRD Banten, merupakan salah satu inisiator pembentukan Bank Banten,” katanya.
Media menambahkan, pengalamannya waktu aktif di Bank Windu Kencana dan bank lainnya, menjadi bekal untuk menjalankan tugasnya sebagai komisaris yang baru.
“Pengalaman saya itulah yang sepertinya diharapkan Pak Gubernur, untuk bisa mengembangkan Bank Banten. Makanya saya diusulkan,” ungkapnya.
Seperti diketahui, perombakan susunan dewan komisaris dan jajaran direksi Bank Banten dirombak terakhir kali pada April lalu, saat Pemprov Banten dipimpin Plt Gubernur Nata Irawan. (Soe)
Baca juga:
