Jakarta, Semartara.News – Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Rikard Bagun mengingatkan tentang prinsip keadilan social harus menjadi dasar dalam membangunan Indonesia bagian Timur.
Dalam keterangannya, Anggota Dewan pengarah BPIP, Rikard Bagun mengatakan, jika keadilan social menjadi prinsip dalam pembangunan wilayah Indonesia Timur, dipastikan berbagai program pembangunan dapat membebaskan masyarakat dari ketertinggalan.
“Untuk konteks Indonesia, ini amanat dan dasar negara. Sila Kelima Pancasila eksplisit menyebutkan itu dan ekspresinya adalah pembangunan,” kata Rikard Bagun saat menyampaikan pidato kunci pada acara diskusi virtual yang diikuti, di Jakarta, Kamis (22/7/2021).
Lebih lanjut Ia menjelaskan, bahwa pembangunan yang tidak berkeadilan hanya akan mengeruk kekayaan sumber daya alam di Indonesia timur, tetapi rakyat setempat tidak mendapat banyak manfaat dari pembangunan itu.
“Yang terjadi bukan pembangunan (membangun, Red.) Indonesia timur, tetapi pembangunan di Indonesia timur. Memang ada pembangunan, tetapi itu hanya lokasinya saja di Indonesia timur, karena hasilnya dibawa keluar,” katanya.
Terkait itu, BPIP Rikard Bagun berpendapat harus ada program pembangunan yang dampaknya diterima langsung oleh masyarakat di kawasan Indonesia timur.
Pasalnya, saat ini kesenjangan antarwilayah masih dapat ditemukan.
“(Masih ada) problem (kesenjangan) pembangunan antarwilayah, antara wilayah Indonesia timur dan wilayah Indonesia barat. Kami secara spesifik menyebutnya Indonesia Bagian Barat,” sebut BPIP Rikard Bagun.
Ia lanjut mengingatkan bahwa ketimpangan atau kesenjangan merupakan salah satu penyebab ketertinggalan dan kemiskinan.
Rikard menolak anggapan kemiskinan disebabkan oleh kebiasaan masyarakat yang malas atau daya juang warga yang rendah.
“Ada asumsi kemiskinan itu disebabkan oleh daya juang masyarakat kurang. Asumsi ini telah dibantah karena masyarakat sudah berjuang. Sumber utama kemiskinan ternyata adanya ketimpangan pembangunan,” kata BPIP Rikard Bagun.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen membuat kebijakan dan melaksanakan program-program pembangunan yang berkeadilan di Indonesia timur.
“Ini momentum bagi kita melihat keindonesiaan, bersama-sama mendorong pembangunan Indonesia timur, karena matahari terbit dari timur. Kalau matahari di timur ditutup, maka bagian barat akan gelap juga,” kata BPIP Rikard Bagun saat menutup pidato kuncinya.
Kegiatan diskusi itu, yang bertajuk “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, Pembangunan Nasional di Indonesia Timur,” diadakan oleh BPIP secara virtual.
Acara tersebut dibuka oleh Deputi Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP Prakoso.