Wisata  

Menengok Kebudyaan Cina Benteng Neglasari

SAMBUTAN: Sejumlah wisatawan disambut warga dan sejumlah Pengurus Kelenteng Kwan Yin Bio, Kelurahan Neglasari, Minggu (20/7/2019).

SEMARTARA – Kota Benteng merupakan nama lain dari Kota Tangerang. Demikian dijelaskan Cide dan Kode Benteng saat mendampingi wisatawan berkeliling di Kampung Rukun, Neglasari, Minggu (20/7/2019). Rangkaian acara Seijit salah satu vihara di lokasi tersebut jadi perhatian wisatawan yang teragbung dalam komunitas peduli pariwisata Samarata tersebut.

Samarata menggagas kunjungan ke sejumlah pusat kebudayaan Cina Benteng di Kota Tangerang. Agenda ‘melipir’ ini diikuti narablog video atau vloger serta pemuda yang menaruh perhatian terhadap kebudayaan, pendidikan serta kepariwisataan di Kota Tangerang.

Ketua Samarata, Dede Ulfa mengatakan, eberapa tempat wisata telah dikunjungi komunitasnya beberapa bulan belakangan. Di agenda keempat tersebut, kata Dede, dia ingin mengajak anggotanya mengenal kebudayaan Cina Benteng di Kota Tangerang.

“Karena kita tahu yang paling banyak itu penduduk etnis Tionghoanya di Neglasari, makannya kita temanya tur budaya Cina Benteng,” kata Dede.

Dua kampung etnik Tionghoa yang dikunjungi komunitas tersebut di antaranya Kampung Tehyan di Mekarsari, Neglasari dan Kampung Rukun di Kelurahan Neglasari. Kunjungan ke kedua kampung itu, dikatakan Ketua PKK Neglasari, Riri Ubaidillah, menunjukkan banyaknya potensi wisata di Neglasari.

“Kita memang punya kampung yang memang tematik, harusnya kita yang mempromosikan, tapi alhamdulilllah dari komunitas-komunitas samarata dan vloger mau berkunjung, ini juga kan bagian dari promosi. Padahal dulunya Neglasari memang terkenal sebagai daerah kumuh,” ujarnya.

Sejumlah wisata budaya kampung etnis Tionghoa di Neglasari didampingi Kode dan Cide Kota Benteng. Mereka adalah duta wisata budaya di Kota Tangerang. Kumpulan muda-mudi Kota Tangerang ini bakal mendampingi dan menjelaskan kebudayaan di Kota Tangerang.

Ketua Kode dan Cide Benteng, Rika Lenawaty mengatakan, pihaknya terbuka bekerjasama dengan masyarakat yang ingin mengenal kebudayaan Cina Benteng. Seperti pada kegiatan kali ini, tidak kurang dari 15 Kode dan Cide mendampingi wisatawan berkeliling Neglasari.

“Kalau kita sih visi awalnya ingin menjaga dan melestarikan budaya cina benteng agar generasi mudanya ini, setidaknya ingin belajar. Terkait pariwisata ini, karena kita juga berjejaring dan kebetulan ketemu sama komunitas pariwisata dan saling mendukung,” tukasnya.

Rombongan wisata budaya disambut atraksi barongsai dan liong. Mereka juga turut menikmati kuliner halal di lokasi tersebut bersama sejumlah warga tinghoa. (irfan)

Tinggalkan Balasan