Stunting Berhasil Ditekan ke 7,3 Persen, Pemkab Tangerang Perkuat Layanan Ibu dan Anak

Pemkab Tangerang berhasil turunkan angka stunting jadi 7,3% lewat Gerakan Ibu Hamil Sehat dan layanan kesehatan ibu serta balita.
Bupati Tangerang H. Moch. Maesyal Rasyid menyerahkan paket bantuan secara simbolis kepada peserta kegiatan Gerakan Ibu Hamil Sehat di Kecamatan Gunung Kaler. (Foto: Ist)

Tangerang, Semartara.News – Pemerintah Kabupaten Tangerang terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya menurunkan angka stunting dan memperkuat layanan kesehatan bagi ibu dan anak.

Salah satu langkah konkret yang diambil adalah pelaksanaan Gerakan Ibu Hamil Sehat dan Penanganan Balita Bermasalah Gizi, yang merupakan kelanjutan dari program Gerebek Posyandu yang telah dilaksanakan pada bulan Mei 2025.

Bupati Tangerang, H Moch Maesyal Rasyid, menyampaikan bahwa kesehatan ibu dan anak merupakan fondasi yang sangat penting dalam pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Tangerang. Ia menekankan bahwa 1.000 hari pertama kehidupan adalah periode krusial yang akan menentukan kualitas generasi mendatang.

“Untuk mencapai kesehatan yang berkualitas di Kabupaten Tangerang, salah satu fondasi utamanya adalah memastikan kesehatan ibu dan anak. Kita harus menyadari bahwa 1.000 hari pertama kehidupan adalah masa emas yang sangat menentukan masa depan anak-anak kita,” tegas Bupati Maesyal Rasyid saat membuka kegiatan Gerakan Ibu Hamil Sehat di Aula Kecamatan Gunung Kaler pada Kamis (26/6/2025).

Ia menjelaskan bahwa percepatan penurunan angka stunting telah menjadi prioritas utama bagi pemerintah daerah. Melalui berbagai program, seperti Gerakan Menimbang Balita Setiap Bulan, Pemkab Tangerang terus memantau status gizi balita secara berkala untuk memastikan tumbuh kembang anak berjalan dengan optimal.

Menurut Bupati, pelaksanaan Gerebek Posyandu yang telah dilakukan selama dua tahun berturut-turut, yaitu pada Juni 2024 dan Mei 2025, telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Angka stunting di Kabupaten Tangerang berhasil ditekan dari 7,7% pada tahun 2024 menjadi 7,3% di tahun 2025.

“Penurunan angka ini adalah bukti nyata bahwa sinergi lintas sektor dan peran aktif masyarakat sangat berpengaruh dalam percepatan penanganan stunting. Saya mengapresiasi kerja keras TPPS, para Kepala OPD, TP PKK, dan semua pihak yang telah berkolaborasi dengan serius,” ujarnya.

Bupati berharap agar sinergi antara semua pihak tidak berhenti di sini. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat dan aparatur pemerintahan untuk terus bergerak bersama dalam membangun generasi yang sehat, cerdas, dan memiliki daya saing tinggi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Ahmad Muchlis, menjelaskan bahwa Gerakan Ibu Hamil Sehat merupakan langkah promotif dan preventif untuk memastikan ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal, edukasi gizi, serta dukungan lingkungan yang memadai.

“Kegiatan ini mencakup pemeriksaan kehamilan minimal enam kali, pemberian tablet tambah darah, olahraga, konsumsi makanan bergizi, hingga dukungan dari keluarga. Ini adalah upaya pencegahan stunting yang dimulai sejak dini, bahkan sebelum bayi dilahirkan,” jelas Muchlis.

Dalam pelaksanaan Gerebek Posyandu pada Mei 2025, tercatat 207.791 balita (100% dari total balita yang terdaftar di e-PPGBM) telah ditimbang dan diukur di 2.352 Posyandu. Dari jumlah tersebut, ditemukan 15.175 balita (7,3%) mengalami stunting. Selain itu, 27.202 ibu hamil juga diperiksa, dengan hasil menunjukkan 2,35% mengalami anemia dan 10,28% mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK).

“Temuan ini langsung ditindaklanjuti dengan intervensi, seperti kelas ibu hamil, pemberian makanan tambahan, dan pemeriksaan balita oleh dokter. Kami juga bekerja sama dengan Dinas Perikanan untuk menyediakan pangan olahan berbahan ikan,” tambahnya.

Program intervensi ini didukung oleh kolaborasi lintas sektor melalui Tim Gebrak Tegas (Gerakan Bersama Atasi Kemiskinan Ekstrem dan Cegah Stunting), yang melibatkan kepala OPD sebagai liaison officer (LO) di setiap kecamatan.

Partisipasi dari kecamatan juga menjadi kunci keberhasilan program ini. Camat Gunung Kaler, Kurnia, menjelaskan bahwa antusiasme masyarakat dalam mengikuti kegiatan kesehatan terus meningkat dari waktu ke waktu. Ia menyebutkan bahwa kegiatan seperti pemeriksaan ibu hamil, pemberian makanan tambahan, dan penimbangan rutin di posyandu telah berjalan dengan baik.

“Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias. Mereka mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan sejak dini, terutama bagi ibu hamil dan balita. Ini tentu berdampak langsung pada penurunan angka stunting,” jelasnya.

Kurnia juga mengapresiasi keberadaan TPPS dan dukungan dari berbagai pihak yang turut berperan aktif. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut agar masyarakat semakin teredukasi dan kualitas hidup mereka meningkat.

“Harapan kami, sama dengan harapan semua pihak, agar angka stunting terus bisa ditekan, masyarakat semakin sadar akan pentingnya gizi, dan kesejahteraan secara umum dapat meningkat,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan