Berita  

Hari Santri 2021, Perpres Nomor 82 Dikatakan Menteri Agama Jadi Hadiah Untuk Pesantren Tahun Ini

Hari Santri 2021

 

Jakarta, Semartara.News – Peringatan Hari Santri 2021 rupanya menjadi istimewa tahun ini, dengan adanya hadiah dari Presiden Joko Widodo kepada seluruh elemen pesantren yang ada di Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, yang mengungkapkan kalau hadiah untuk peringatan Hari Santri 2021 tahun ini, dari Presiden Joko Widodo itu, berupa Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2021.

Dimana, Perpres nomor 82 tahun 2021 tersebut, memuat tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren. Perpres ini secara khusus mengatur tentang dana abadi pesantren yang dialokasikan dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia pendidikan pesantren.

Dua tahun sebelumnya, yaitu jelang peringatan Hari Santri 2019, kaum santri juga mendapatkan ‘kado istimewa’ berupa pengesahan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.

“UU Pesantren maupun Perpres Pendanaan Pesantren, merupakan bentuk rekognisi, afirmasi, dan fasilitasi negara terhadap pesantren. Ke depan, pesantren diharapkan terus  mengembangkan fungsi pendidikan,  fungsi dakwah dan juga fungsi pemberdayaan masyarakat” ujar Yaqut, sebagaimana dilansir dari situs Kementerian Agama, pada Jumat 22 Oktober 2021.

Dalam kesempatan itu, Menag Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi kemampuan pesantren dalam menghadapi wabah Covid-19.  “Kita patut mengapresiasi pengalaman beberapa pesantren yang berhasil melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan atas dampak pandemi covid 19 ini,” tegas Menag Yaqut saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Santri di halaman kantor Kemenag pagi tadi.

“Ini menjadi bukti nyata bahwa pesantren juga memiliki kemampuan untuk menghadapi pandemi Covid-19 di tengah berbagai keterbatasan fasilitas yang dimilikinya,” sambungnya.

Menag menilai, pesantren memiliki modal utama dalam menghadapi tantangan, yaitu tradisi dan sikap kehati-hatian, yang selama ini diajarkan oleh para kiai kepada santri-santrinya. “Keteladanan para kiai berkontribusi untuk mendorong para santri bersedia ikut vaksin yang saat ini sedang diprogramkan oleh pemerintah,” tuturnya.

Menag mengajak para santri dan seluruh elemen masyarakat untuk mendoakan para pahlawan terutama dari kalangan ulama, kiai, santri yang telah syahid di medan perang demi kemaslahatan bangsa dan agama. Hari Santri tidak terlepas dari perjuangan mereka yang pada 22 Oktober 1945 menerbitkan Resolusi Jihad di bawah komando Hadratusy-Syaikh Hasyim Asy’ari.

“Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 Nopember 1945 yang kita diperingati sebagai Hari Pahlawan. Sejak ditetapkan pada tahun 2015, setiap tahun umat muslim Indonesia rutin menyelenggarakan peringatan Hari Santri,” ujar Menag.

“Semoga arwah para pahlawan bangsa, mereka yang gugur sebagau kusuma bangsa, ditempatkan pada tempat yang terbaik di sisi Allah subhanahu wa ta’ala. Amin,” harap Menag.

Tinggalkan Balasan