Berita  

Petani Gunung Kidul Panen Jagung di Lahan Puluhan Ribu Hektare

Panen Jagung
Petani di Gunung Kidul mulai memasuki panen raya jagung. (Foto - Antara/HO-Humas Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul)

Gunung Kidul, Semartara.News – Memasuki masa panen, lahan jagung seluas 47.198 Hektare di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, siap dipanen. Diperkirakan, masa panen jagung selesai hingga akhir Februari, bulan depan.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Kabupaten Gunung Kidul, Bambang Wisno Broto sebagaimana dilansir LKBN Antara, masa panen jagung tahun ini terbilang lebih awal dari pada tahun sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan, curah hujan yang cukup, sehingga, panen tahun ini cukup baik.

“Hasil panen jagung tahun ini cukup bagus. Produktivitas hasil panen jagung rata-rata mencapai 4,6 ton – 4,9 ton per hektare,” kata Bambang, Senin (25/1/2021).

Bambang menjelaskan, tahun ini di musim tanam pertama, luas lahan yang ditanam mencapai 112.001 hektare. Lahan seluas itu dibagi untuk tanaman padi 48.104 Hektare, Jagung 47.198 Hektare, Kacang Tanah 16.557 Hektare, dan Kedelai 142 Hektare. Untuk lahan jagung, di Gunung Kidul terbilang cukup tinggi. Begitu juga dengan komoditas palawija yang lain, seperti Kacang Tanah dan Kedelai. Sebab, Kabupaten tersebut merupakan daerah penyumbang produksi tertinggi untuk Yogyakarta, khususnya jagung dan beras.

“Ketiga jenis palawija diperkirakan panen seluruhnya di akhir Januari hingga Februari. Sedangkan panen raya padi, diperkirakan akan dimulai pada Februari hingga Maret 2021,” jelasnya.

Ia berharap, hasil panen seluruh komoditas pangan tersebut berjalan sesuai perkiraan, terutama padi yang baru akan dipanen pada Februari mendatang. Menurut Bambang,  peningkatan hasil panen di awal 2021 ini, bisa membantu ekonomi petani sekaligus menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Gunung Kidul. “Meski masih dalam suasana pandemi, petani diharapkan tetap produktif dalam menghasilkan bahan pangan,” pungkasnya.

Sementara itu, Petugas Penyuluh Pertanian Kecamatan Playen, Bekti mengatakan, berdasarkan hasil ubinan untuk melihat hasil kacang tanah di Playen, sebanyak 2,92 kilogram polong basah, jika dikonversi, mendapatkan hasil 4,7 ton polong basah per hektare, atau 1,49 ton wose kering per hektare. “Saat ini, harga kacang tanah wose di tingkat petani mencapai Rp22 ribu per kilogram, maka, petani mendapatkan hasil kisaran Rp30 juta per hektare,” katanya.

Tinggalkan Balasan