Berita  

PUPR Apresiasi Pembangunan Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora

Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora
Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora (TBB) di perbatasan Provinsi Jawa Timur. (Foto - Antara/Kementerian PUPR)

Jakarta, Semartara.News – Kehadiran Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora (TBB) di perbatasan Provinsi Jawa Timur, diharapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuldjono, dapat meningkatkan konektivitas dan pengembangan wilayah.

“Kami merasa pengembangan wilayah tidak akan mungkin terjadi tanpa konektivitas. Hanya dengan konektivitas, kami percaya, kawasan ini bisa menjadi kawasan yang tidak terisolir, dan bisa maju dengan sendirinya, terlebih, dengan adanya kepala daerah yang aktif,” kata Menteri Basuki dilansir dari LKBN Antara, Senin (4/1/2020).

Pembangunan Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora itu, yang dibangun atas prakarsa dua Kabupaten, yakni Bojonegoro dan Blora, diapresiasi oleh Menteri PUPR. Baginya, hal tersebut merupakan inisiatif Pemerintah Daerah yang sangat bagus, sehingga, PUPR mendukung pembangunan tersebut.

“Saya kira inisiatif pemerintah daerah seperti ini, merupakan hal yang sangat bagus sekali, dan kami akan mendukung,” kata Menteri Basuki.

Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora dibangun dengan masa pelaksanaan sekitar 6 bulan sejak Juni, dan selesai pada akhir Desember 2020, lalu. Pembangunannya merupakan prakarsa Pemerintah Daerah Blora dan Bojonegoro dengan nilai kontrak Rp92 miliar. Jembatan tersebut sudah melewati uji beban statik dan dinamik oleh Pemerintah Daerah. Selanjutnya, dilakukan uji loading dan tes sesuai prosedur oleh Kementerian PUPR.

Jembatan TBB memiliki bentang utama sepanjang 220 meter, dan lebar lajur 7 meter, dengan masing-masing sisi dilengkapi trotoar selebar 1 meter. Jembatan ini terdiri dari 5 bentang menggunakan rangka baja tipe A. Dari sisi produksi, keseluruhan proses produksi menggunakan produk dalam negeri, mulai dari struktur baja, hingga tenaga kerja.

Basuki Hadimuljono mengatakan, dengan kehadiran Jembatan TBB yang menghubungkan Desa Luwihaji di Kecamatan Ngraho, Bojonegoro dengan Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Blora, diharapkan kegiatan ekonomi di daerah sekitar dapat terus tumbuh, dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.

Tinggalkan Balasan