BUMN  

Bulog Tanggapi Permintaan Gudang Beras Pemkab Kepulauan Aru

Pemkab Kepulauan Aru
Ilustrasi Bulog Tanggapi Permintaan Gudang Beras Pemkab Kepulauan Aru. (Foto – ANTARA)

Maluku, Semartara.News – Kepala Perum Bulog Divre Maluku, Muhammad Taufiq tanggapi permintaan Pemkab Kepulauan Aru, Maluku, terkait pembangunan gudang beras.

Pemkab Kepulauan Aru, meminta gudang beras milik bulog dibangun di Kota Dabo. Pembangunan itu bertujuan untuk memperlancar penyaluran beras di daerah tersebut. Lukman menjelaskan, pembangunan itu harus sesuai dengan kriteria. Seperti contoh, daerah tempat gudang itu merupakan lumbung padi.

“Salah satu kriteria yang pertama untuk membangun gudang beras yakni daerah tersebut merupakan daerah lumbung padi,” katanya dilansir dari antaranews.com, di Ambon, Rabu (4/11/2020).

Di samping itu, Taufik menyarankan agar Pemkab Kepualauan Aru mengajukan permintaan tersebut kapada Bulog Pusat langsung, disertai alasan dan pertimbangan yang mendukung. Mekanismenya, pengajuan itu melalui Bulog Maluku.

“Kalau usul sudah masuk, maka Kantor Pusat akan menilai dan menerjunkan tim ke Dobo untuk melakukan survei kelayakan daerah itu sebagai gudang Bulog,” katanya.

Di waktu yang sama, Taufik juga menanggapi soal keterlabatan penyaluran beras yang sering terjadi. Terutama, kepada keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (PKH) di Kepulauan Aru yang diakibatkan lambatnya pengiriman dari gudang Bulog di Tual.

“Saya perlu tegaskan di sini bahwa, untuk penyaluran beras KPM PKH dari Kementerian Sosial untuk jatah masyarakat Maluku Agustus-Oktober 2020, Bulog Maluku dan Maluku Utara ditugaskan untuk menyiapkan stok beras saja. Sedangkan untuk pengangkutan, ada BUMN lain yang melakukan,” tutur Taufik.

“Untuk Maluku dan Maluku Utara, ditunjuk Banda Graha Refta. Perusahaan itu yang mengangkut beras Bulog sampai ke penerima manfaat. Ini perlu kita tegaskan dulu agar jelas, semua sesuai SOP dari Kementerian Sosial,” tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kepulauan Aru, Lukman Noomay menyampaikan harapannya agar Bulog Divre Maluku membuka gudang di Dobo. Alasannya, agar bisa memperlancar bantuan beras bagi keluarga ekonomi lemah di daerah kepulauan itu.

“Harapan kongkritnya, kami ingin Bulog Maluku selaku BUMN penyalur, membuka gudang di Dobo. Geografis Aru ini kepulauan, ada sekitar 350 pulau berpenghuni dari 767 pulau yang ada,” kata Lukman di Dobo, Sabtu (30/10/2020).

Ia menyatakan, penyaluran beras untuk KPM PKH di daerah ini, sering terlambat dari Gudang Bulog Kota Tual. Sebab pengiriman dari Tual ke Dobo, harus menggunakan transportasi laut yang memakan waktu tempuh 12 jam.

“Keterlambatan bukan di sini (dari Dobo ke berbagai kecamatan sasaran), tetapi karena kami terima dari Tual terlambat. Kalau sudah di sini, pengiriman lancar,” jelas Lukman.

“Contohnya distribusi ke Desa Koijabi di Kecamatan Aru Tengah Timur, kemarin. Dalam waktu kurang dari tiga jam perjalanan menggunakan speedboat, beras bantuan sudah tiba dan bisa diserahkan,” katanya mencotohkan.

Lukman juga menuturkan, bahwa usulan pembangunan gudang di Dobo oleh Pemkab Kepulauan Aru sudah lama diajukan tetapi belum ada tanggapan. (Ant/AD)

Tinggalkan Balasan