BUMN, UMKM  

Yuk Bisnis Kedai Kopi, Cuma Segini Loh Modalnya…

bisnis kedai kopi
Direktur Karang Tumaritis Institute, Abraham Garuda Laksono saat mencoba meracik kopi bersama peserta 'Pelatihan Barista Kopi Untuk Pemula' di Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Minggu (31/5/2023).

Tangerang, Semartara.News — Siapa yang tak kenal kopi? sejak dulu minuman ini favorit semua kalangan, dari rakyat jelata hingga para raja.

Kedai-kedai kopi diburu baik untuk sekedar nongtrong sembari ngobrol ngalor ngidul, hingga tempat ngumpul kaum partikelir membahas bisnis sampingan.

Tak heran, jika sampai saat ini prospek bisnis kedai kopi dianggap menjanjikan. Tinggal bagaimana penyajiannya yang enak, dan tempat yang nyaman untuk menikmati secangkir kopi.

Nah, untuk menarik minat masyarakat terutama kalangan muda milenial bisnis kedai kopi, Yayasan Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis (YPKKT) bekerjasama dengan Anggota Komisi VI DPR RI Ananta Wahana, Kementerian BUMN dan Telkom gencar mengadakan pelatihan barista kopi untuk pemula di Wilayah Tangerang Raya.

Tentu dengan menghadirkan para ahli peracik kopi atau barista berpengalaman sebagai nara sumber.

Anggota Komisi VI DPR RI, Ananta Wahana (pakai blangkon) bersama peserta ‘Pelatihan Barista Kopi Untuk Pemula’ di Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis.

Tips Buka Usaha Kedai Kopi

Master Kopi, Deta Indra memberi tips membuat kedai kopi dengan modal terjangkau.

Menurut Deta, modal untuk usaha kedai kopi, yaitu pertama beli alat-alat kopi sekitar Rp4 juta, tapi mesin espresso second. Kemudian, bahan baku Rp2,5 juta.

“Dan, sewa tempat per bulan Rp1,5 juta. Jadi totalnya hanya Rp8 jutaan saja” kata Deta saat memberi ‘Pelatihan Barista Kopi Untuk Pemula’ di Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Minggu (31/5/2023).

Deta mengungkapkan setiap produk kopi dihargai Rp18 ribu per cup. Seandainya terjual 500 cup, tambah Deta, pemilik kedai kopi sudah dapat mengembalikan modalnya.

“Biasanya, per cup itu, kan, kita jual Rp18 ribu. Jika sudah terjual 500 cup dikali Rp18 ribu, maka sudah balik modal. Plus dapat Rp1,1 juta sebagai gross margin,” jelasnya.

“Maka itu, usaha kedai kopi ini cukup menjanjikan,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Karang Tumaritis Institute, Abraham Garuda Laksono mengatakan, bahwa Indonesia merupakan negara dengan penghasil dan pengkonsumsi kopi terbanyak.

“Kita negara produksi terbanyak kopi ke-3. Juga pengkonsumsi kopi terbanyak ke-5. Dan saya sepakat, kalau usaha kopi ini sangat menjanjikan,” kata Abraham saat mencoba ikut meracik kopi bersama peserta.

Oleh karenanya, menurut Abraham, pelatihan barista kopi yang diselenggarakan YPKKT adalah respon dari aspirasi masyarakat yang ingin membuka ladang usaha.

“Jadi, kita dapat masukan dari Pelaku UMKM dan generasi muda yang ingin menambah kapasitas baru untuk berusaha,” ujar pemuda jebolan James Cook University Singapura.

Abaraham berharap, pelatihan barista kopi ini selain bisa menambah kapasitas baru juga dapat mengubah perekonomian menjadi lebih baik bagi para peserta.

Dalam pantauan, para peserta sangat antusias saat sesi tanya-jawab, bahkan secara langsung mencoba proses penyeduhan kopi di pelatihan barista tersebut.

Di akhir kegiatan, Ananta Wahana memberikan bantuan paket sembako kepada peserta yang merupakan para pelaku UMKM pemula. (TIM)

Exit mobile version