SEMARTARA, Serang – Sebagai wujud untuk melakukan pelayanan prima, PT. Marga Mandala Sakti (MMS)-ASTRA Tol Tangerang-Merak (Tamer), secara konsisten, sejak tahun 2013 melaksanakan program revitalisasi akses masuk dan keluar jalan tol.
Program ini juga bertujuan untuk mengembalikan fungsi akses Jalan Tol Tangerang-Merak sesuai dengan aturan yang berlaku, sehingga akses dapat memberikan manfaat sebaik-baiknya bagi pemerintah, pengguna jalan, dan masyarakat di sekitarnya. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan di sekitar akses jalan tol.
Bentuk revitalisasi akses yang dilakukan sepanjang Tol Tangerang-Merak antara lain perbaikan drainase, pembangunan pagar, pembuatan frontage, penghijauan, dan penertiban pedagang liar.
Indah Permanasari, Kepala Divisi Hukum dan Humas PT Marga Mandalasakti, menjelaskan, tahun 2018, ASTRA Tol Tamer kembali melakukan program revitalisasi akses pada empat wilayah yakni Balaraja Barat, Serang Timur, Serang Barat dan Cilegon Timur.
“Saat ini ASTRA Tol Tamer melakukan revitalisasi akses di wilayah Serang Timur sudah memasuki tahap 2. Tentunya hal ini merupakan salah satu upaya ASTRA Tol Tamer dalam menginventarisasi aset milik negara dengan penataan kembali area akses yang bersih dari pedagang asongan dan masyarakat yang melintas. Sehingga tidak ada hambatan bagi pengguna jalan yang akan masuk dan keluar jalan tol,” ujar Indah Permanasari.
Pembangunan revitalisasi akses di wilayah Serang Timur, kata Indah, merupakan kelanjutan revitalisasi akses yang dilakukan di tahun sebelumnya. Pada tahun 2017, ASTRA Tol Tamer telah merampungkan pemasangan pagar pengaman di sepanjang akses menuju Gerbang Tol Serang Timur.
Pada revitalisasi akses tahap 2 kali ini, lingkup pekerjaan dibagi menjadi tiga di antaranya pembangunan frontage road, penataan kawasan/area akses, normalisasi saluran, dan Penerangan Jalan Umum (PJU) akses yang direncanakan akan rampung pada awal bulan Juni.
“Pembangunan frontage road atau jalan samping di wilayah Serang Timur terbagi atas frontage road arah Kemang, frontage road jalan Sudirman dan frontage road kea rah Trondol. Tentunya pembangunan frontage road ini dirancang untuk dapat dilewati pengguna sepeda motor maupun mobil,” paparnya.
Lanjut Indah, pengerjaan revitalisasi akses tidak lepas dengan pemberian pemahaman kepada masyarakat sekitar. Saat ini, pada umumnya tidak semua warga sekitar kawasan tol di Indonesia, termasuk juga Ruas Tol Tangerang-Merak yang sudah mengetahui betul manfaat dilaksanakannya revitalisasi terhadap suatu kawasan.
“Hal tersebut terlihat masih maraknya berbagai aktivitas warga di sekitar kawasan tol seperti aktivitas perdagangan, naik turun penumpang, jasa angkutan ojek, serta aktivitas lain yang bertentangan dengan norma sosial,” katanya.
ASTRA Tol Tamer bekerjasama dengan Pemerintah Kota setempat melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam memberikan pemahaman terkait pentingnya mengembalikan fungsi akses menuju jalan tol. Karena berdasarkan peraturan yang berlaku akses pintu tol bukan untuk jalan umum dan hanya diperuntukkan bagi kendaraan yang akan masuk dan keluar tol.
Revitalisasi akses pada wilayah Cilegon Timur akan dilaksanakan berupa pengerjaan pembangunan frontage, pelebaran dan peninggian badan jalan dengan rigid dan normalisasi saluran. Pengerjaan wilayah ini mulai dilaksanakan pada bulan Februari 2018 dan ditargetkan selesai pada bulan Oktober 2018. Sedangkan program revitalisasi akses wilayah Serang Barat dan Balaraja Barat akan dilaksanakan pembangunan underpasss yang direncanakan pada semester 2/2018.
Demi kenyamanan pengguna jalan dalam menyambut arus mudik dan balik lebaran 2018, ASTRA Tol Tamer akan memastikan sepanjang jalan tol akan bebas dari pekerjaan proyek mulai H-10 hingga H+10 Hari Raya Idul Fitri 1439 H. Namun demikian, pengguna jalan diharapkan untuk tertib berkendara demi kenyamanan bersama. Melalui program revitalisasi akses ini diharapkan dapat menciptakan akses tol yang lancar, aman, dan nyaman sehingga semakin meningkatkan mobilitas dan pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah Provinsi Banten. (Wid)