Rusia Uji Coba Misil Balistik Antarbenua Terbaru, Rudal Apaan Tuh..

misil balistik rudal sarmat
Rusia berhasil menguji coba misil peluru kendali balistik antarbenua rudal Sarmat yang baru, Rabu, 20 April 2022/Ist.

Moskow, Semartara.News — Rupanya perang Rusia-Ukraina makin panas. Negara Beruang Merah itu berhasil menguji coba rudal antarbenua terbaru Sarmat.

Demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia yang berhasil menguji coba misil peluru kendali balistik antarbenua rudal Sarmat yang baru, Rabu, 20 April 2022 lalu.

Rudal itu diluncurkan dari fasilitas peluncuran Plesetsk di Rusia utara.

Menurut Presiden Vladimir Putin, senjata itu akan membuat gentar negara yang ingin mengancam Rusia.

Mengutip The National News, Presiden Vladimir Putin menyebut rudal Sarmat sebagai senjata yang benar-benar unik dan mampu mengatasi semua alat pertahanan antirudal modern.

Apa Itu Rudal Sarmat?

Mengutip dari tempo.co, rudal sarmat tergolong misil rudal berat yang telah dikembangkan selama hampir satu dekade menggantikan Voyevoda buatan Soviet.

Sarmat merupakan transformasi nuklir (termonuklir) yang dianggap sebagai intercontinental ballistic missile (ICBM) Rusia paling kuat.

ICBM merupakan roket berbasis darat yang mampu meluncurkan hulu ledak nuklir untuk menyerang sasaran berjarak ribuan kilometer.

Teknologi orbit rudal sarmat telah dipelopori Uni Soviet pada 1960-an dan 1970-an.

Namun, Uni Soviet menonaktifkan dan membongkar sistem pengeboman orbit fraksional pada 1982, karena pertimbangan akurasi dan kebutuhan pertahanan yang juga dipertanyakan.

Adapun kekhawatiran yang juga muncul di antara negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dianggap akan memperburuk ketegangan Perang Dingin.

Mengutip Missile Threat, sarmat dirancang untuk menggantikan SS-18 Satan ICBM Rusia yang sudah tua.
RS-28 Sarmat mulai dikembangkan pada 2000-an.

Setelah memberikan kontrak produksi kepada Makeyev Design Bureau dan NPOMash pada awal 2011, Rusia menyelesaikan penelitian dan pengembangan ICBM Sarmat pada 21 Juli 2011.

Setelah itu, Rusia menyelesaikan prototipe rudal pertamanya pada akhir 2015.

Pada Desember 2017, Rusia melakukan pengujian pertama yang setelah itu diketahui adanya kekurangan teknis sistem peluncuran.

Dua tes ejeksi silo berikutnya pada Maret dan Mei 2018, pengujian itu berhasil.

Bisa Gendong 10 Hulu Ledak

Bila melihat spesifikasinya, panjang RS-28 Sarmat mencapai 35,3 meter dengan diameter sebesar 3,0 meter.

Dimana berat peluncurnya mencapai 208.100 kg dan muatan hingga 10.000 kg dengan berbagai macam pilihan hulu ledak.

Menurut media Rusia, Sarmat dilaporkan dapat memuat hingga 10 hulu ledak besar, 16 yang kecil, kombinasi hulu ledak dan penanggulangan, atau kendaraan luncur hipersonik.

Rudal balistik Rusia yang punya nama lain SS-X-30 Satan II ini dapat menjangkau jarak 10.000 hingga 18.000 kilometer.(jack)

Sumber: Tempo.Co

Tinggalkan Balasan