Tangerang, Semartara.News – Anggota DPRD Provinsi Banten dari Fraksi PDI Perjuangan, Abraham Garuda Laksono, menggelar reses masa sidang ke-II Tahun Sidang 2024–2029 di Balai Warga RW 16, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, pada Jumat (14/02/2025).
Dalam sambutannya, Abraham mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas dukungan dan doa yang telah diberikan kepadanya hingga ia dapat mengemban amanah sebagai anggota DPRD Banten.
“Saya bersyukur dapat bertemu langsung dengan masyarakat. Sebagai anggota Komisi V DPRD Banten yang membidangi kesejahteraan rakyat (kesra), pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, pemberdayaan sosial, dan lingkungan hidup, saya berharap masukan yang diberikan masyarakat dapat lebih spesifik agar kami tidak salah dalam memperjuangkan aspirasi,” ujar Abraham.
Warga Sampaikan Beragam Keluhan
Dalam sesi dialog, beberapa warga menyampaikan aspirasi terkait infrastruktur, kepemudaan, kesehatan, hingga pengangguran.
Sugiarto, warga RT 08/16, mengeluhkan kondisi jalan rusak yang sulit dilalui warga.“Jalan utama perlu diperbaiki, terutama jalur pulang-pergi (PP) yang kondisinya memprihatinkan,” kata Sugiarto.
Sementara itu, Bambang, warga RT 08/16, menyoroti minimnya perhatian terhadap kepemudaan. Ia berharap ada program pengembangan bakat dan alokasi anggaran untuk kegiatan Karang Taruna.
“Tidak ada kegiatan kepemudaan yang mendukung pengembangan bakat. Kami berharap ada anggaran khusus Karang Taruna. Selain itu, honor untuk RT dan RW juga sangat minim, semoga bisa diperhatikan,” ujar Bambang.
Masalah pengangguran turut disampaikan oleh Minah, warga RT 02/16, yang berharap adanya Balai Latihan Kerja (BLK) untuk meningkatkan keterampilan warga, khususnya anak-anak muda yang masih menganggur. Ia juga menyoroti fasilitas kesehatan seperti Posyandu, yang membutuhkan perhatian lebih.
“Kami butuh pelatihan keterampilan melalui BLK, karena banyak anak muda yang menganggur, termasuk anak saya sendiri. Untuk kesehatan, Posyandu butuh bantuan tempat tidur pasien, dan mohon ada sosialisasi aktif di pedepokan,” ungkap Minah.
Kondisi Posyandu yang memprihatinkan turut disampaikan oleh Ida, warga RT 10/16. Ia mengatakan bahwa sejak 1995, kegiatan Posyandu masih dilaksanakan di rumah warga karena tidak ada gedung khusus.
“Gedung Posyandu belum ada, sejak 1995 kami hanya memeriksa kesehatan di rumah warga. Rumah yang digunakan pun sudah rusak. Kami mohon perhatian agar ada gedung Posyandu yang layak,” kata Ida.
Abraham: Aspirasi Akan Diperjuangkan
Menanggapi berbagai keluhan tersebut, Abraham berjanji akan membawa semua aspirasi warga ke rapat dewan untuk diperjuangkan dalam program pembangunan pemerintah provinsi. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dalam mencapai perubahan yang lebih baik.
“Semua masukan ini akan saya bawa ke rapat dewan. Saya berharap ke depan kita bisa melihat perubahan nyata di lingkungan kita,” tutup Abraham.
Reses ini menjadi bagian dari upaya Abraham Garuda Laksono untuk memastikan bahwa aspirasi masyarakat tersampaikan langsung kepada pemerintah provinsi dan menjadi dasar dalam perumusan program pembangunan yang berpihak kepada rakyat. (Sayuti/Red)