Berita  

Padepokan Karang Tumaritis Dahulu Hutan Bambu Kini Rumah Bambu

SEMARTARA, Kabupaten Tangerang (19/1) – Memiliki konsep Rumah Bambu dengan tanah seluas tiga ribu meter, Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis menjadi lokasi yang strategis untuk adakan berbagai kegiatan. Konon katanya, lokasi ini dahulu hanyalah hutan bambu yang dihiasi banyak tumbuhan liar.

Namun sekitar lima tahun belakangan ini, hutan bambu itu disulap menjadi sebuah padepokan berkonsep antik yakni Rumah Bambu. Suasana lokasi sedikit sunyi namun ramah lingkungan, dan hal itu justru menambah nilai positif padepokan yang beralamat di Kampung Babakan, Rt 06 Rw 01 Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Pendiri Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Ananta Wahana mengatakan, dahulu lokasi tersebut hanyalah hutan bambu yang kemudian dibelinya dengan luas tanah tiga ribu meter.

Halaman Padepokan Kebangsaan karang Tumaritis.

“Saya beli hutan bambu ini kemudian saya dirikan padepokan untuk kegiatan pengkaderan. Namun saya persilahkan siapapun dan komunitas manapun jika ingin mengadakan kegiatan yang sifatnya positif, dan ini tanpa biaya,” kata Ananta, saat berbincang dengan Semartara.com, Kamis petang (18/1) di lokasi tersebut.

Ia menyebutkan bahwa ada beberapa lokasi penunjang di padepokannya selain Aula yang menjadi pusat pelaksanaan acara. Lokasi penunjang diantaranya Rumah Baca, bangunan tingkat, Rumah Gamelan, Ternak Terpadu, dan juga Rumah Paud.

“Jika peserta ingin membaca buku maka di Rumah Baca yang kami sediakan, jika ingin belajar berternak peserta bisa mengunjungi Ternak Terpadu, dan jika menyukai alat musik tradisional peserta juga bisa bermain di Rumah Gamelan,” terangnya.

Kata Ananta, sejak lima tahun berdiri pengunjung yang berdatangan pun diakuinya timbul dan tenggelam. Namun saat ini mulai ramai dan berdatangan, maka ia berupaya untuk menata kembali padepokan dengan melakukan gerakan-gerakan yang membangun kesadaran.

“Pada prinsipnya padepokan ini didirikan untuk semua kepentingan bangsa. Dan saya mempunyai obsesi bagaimana memberikan kontribusi kepada bangsa. Padepokan ini juga kami bentuk untuk persemaian para kader bangsa. Tentu penggunaannya boleh untuk kelompok mahasiswa dari berbagai basis, dan itu kita persilahkan,” tandasnya. (Helmi)

Tinggalkan Balasan