SEMARTARA, Serang (14/2) – Perkembangan industri kerajinan Indonesia dalam dua tahun terakhir semakin berkembang pesat di Indonesia. Namun pengrajin mayoritas adalah orang tua.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Mufidah Jusuf Kalla usai melakukan kunjungan kerja ke Dekranasda Banten di Museum Negeri Banten, Jl Brigjen KH Syam’un, Kota Serang, Rabu (14/2).
Mufidah meminta kepada Dekranasda Banten untuk memikirkan cara dalam rangka meregenerasi pengrajin. Dikatakan Mufida, kondisi pengrajin di sejumlah daerah di Indonesia semakin berkurang. Untuk mengantisipasi itu, perlu dibuat jurusan kerajinan daerah di setiap sekolah menengah kejuruan (SMK) di Banten.
“Regenerasi pengrajin perlu ada, agar kerajinan daerah bisa tetap ada penerus. Agar anak muda mau jadi pengrajin, masa depan pengrajin harus lebih sejahtera,” katanya.
Mufidah menjelaskan, program regenerasi dapat ditunjang dengan upaya lain. Beberapa di anataranya melalui pemberdayaan pengrajin serta peningkatan kapasitas serta pola pemasaran produk-produk kerajinan.
“Saat ini, sedang gencar sistem pemasaran daring atau online. Karena itu, Dekranasda Banten diharapkan bisa memfasilitasi para pengrajin sehingga produknya bisa bersaing dan menyebar luas,” jelasnya.
Di beberapa daerah, kata Mufida, para perajin warisan budaya nasional dalam bentuk kerajinan mulai menurun. Dewan kerajinan Banten menurutnya perlu memperhatikan regenerasi para perajin warisan tersebut. Ia menyarankan agar ada pelatihan khusus bagi pemuda termasuk dibuat jurusan kriya seni di SMK yang dapat melahirkan usaha baru.
“Selain itu, para perajin juga bisa memperluas jaringan melalui pemanfaatan jual beli online agar produknya bisa mendunia. Jika sudah maju, menurutnya warisan budaya dalam bentuk kerajinan ini bisa mendukung pada sektor pariwisata misalkan Tanjung Lesung,” pesan Mufida.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Provinsi Banten Niniek Wahidi Halim menjelaskan, potensi kerajinan Banten sangat besar. Banten mempunyai batik yang sudah terkenal, yaitu Batik Banten, selain itu Banten pun mempunyai batu akik kalimaya yang bisa dikreasikan dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
“Dengan kehadiran ibu Ketua Dekranas menjadi tambahan semangat bagi kami, kehadiran ibu ketua di tengah-tengah kita bukti kecintaan ibu ketua kepada Banten,” katanya. (Soe)