Kecam Serangan Israel, Puan Maharani Serukan Politik Kemanusiaan

Puan serangan israel
Ketua DPR RI Puan Maharani saat melaksanakan salat Idul Fitri 1442 H di Rumah Dinas Ketua DPR RI (Foto - Istimewa)

Jakarta, Semartara.News – Ketua DPR RI Puan Maharani mengecam keras aksi serangan Israel kepada warga sipil Palestina di Jalur Gaza. Menurut politisi PDI Perjuangan ini, dampak serangan yang tidak menusiawi itu, ratusan orang dilaporkan meninggal dunia dan ratusan orang lainnya luka-luka.

“Kami mengecam serangan yang dilakukan saat warga Palestina sedang melakukan Ibadah Bulan Suci Ramadan dan juga saat perayaan hari raya Idul Fitri, sehingga mengganggu rangkaian ibadah umat Muslim Palestina,” tutur Puan, di Jakarta, Sabtu (15/5/2021).

Untuk itu, politisi perempuan ini mengajak semua pihak menyerukan penghentian serangan Israel kepada Palestina. Ingat, serangan Israel pada Palestina dilakukan saat bulan suci Ramadan, suasana Idul Fitri, dan di tengah pandemi Covid-19.

“Hentikan serangan Israel pada Palestina dan kita serukan memberi bantuan kepada rakyat Palestina, termasuk prioritas bantuan vaksin Cobid-19 dan berbagai alat kesehatan,” ungkap politisi perempuan PDI Perjuangan tersebut.

Selanjutnya, Puan menyampaikan bahwa tragedi kemanusiaan ini harus menjadi momentum untuk memulai kembali proses perdamaian yang komprehensif dan inklusif, sesuai dengan hukum internasional, resolusi PBB, dan parameter serta konsensus internasional.

Menurut Puan, tindak kekerasan Israel juga menyebabkan meningkatnya instabilitas di Timur Tengah.

“Sangat disayangkan, di saat dunia memerlukan perdamaian dan bersatu untuk berperang melawan virus Covid-19, namun warga Palestina harus berjuang melawan aneksasi Israel,” ungkap mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan tersebut.

Puan juga mendorong pemerintah Indonesia untuk terus melanjutkan peran aktifnya dalam menghentikan serangan Israel dan memberi bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina.

“Mendesak masyarakat internasional dan PBB untuk meredakan ketegangan dan membantu warga Palestina yang menjadi korban di wilayah pendudukan Palestina,” pungkas Puan.

Tinggalkan Balasan