SEMARTARA, Kota Tangerang (16/5) – Penggerebekan rumah kontrakan terduga teroris di Jalan Raya Gempol, Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, menuai tanggapan dari Anggota DPRD Kota Tangerang, Turidi Susanto. Diketahui sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 anti teror berhasil mengamankan tiga orang terduga teroris yang menyusup di wilayah Kecamatan Pinang.
“Ada tiga orang diduga teroris diamankan dari rumah kontrakan itu. Penghuni rumahnya bekerja di bidang konveksi,” kata Turidi, Rabu (16/4).
“Ini sangat berbahaya. Terduga teroris yang hari ini diamankan oleh pihak berwajib harus dapat segera diungkap jaringan lainnya,” lanjut Anggota DPRD Kota Tangerang terkait diduga teroris yang menyusup di Daerah Pemilihan (Dapil) nya.
Menurut dia, aksi bunuh diri dan menyerang aparat keamanan serta gereja beberapa hari lalu sebagai warning. Sebab ternyata, sel-sel teroris masih mengakar dan berkembang secara masiv.
“Ini perlu diwaspadai. Islam sebagai agama pemersatu, dimana mengajarkan toleransi, saling mengasihi dan saling menghormati dengan agama lainnya. Islam bukan teroris, orang yang melakukan bom bunuh diri itu pemikiran keislamanmya terlalu dangkal,” tuturnya.
Ia menegaskan, Indonesia saat ini dalam keadaan damai, bukan dalam situasi perang. Baginda Rasulullah SAW mengajarkan untuk menjaga dan menghormati agama lain.
“Dalam Al-Qur’an ditegaskan, bagimu agamamu bagiku agamaku. Jadi tidak ada Islam mengajarkan teror terhadap umat lainnya,” ujarnya.
Ditambahkan dia, sudah sepatutnya hal tersebut ditumpas secara bersama-sama. Masyarakat juga berperan dengan cara memberi kesadaran kepada seluruh umat akan bahayanya radikalisme yang dibalut dengan isu agama.
“Mari kita rapatkan barisan, tokoh masyarakat, pemuka agama, pemerintah daerah, TNI, Polri, DPRD bahu-membahu memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan untuk membunuh orang tidak berdosa,” urainya.
Ia juga menghimbau kepada seluruh kepala lingkungan, RT/RW dan lurah serta camat setempat untuk pro aktif mendata para pendatang atau hunian yang perlu didata guna pencegahan lebih dini lagi dari terorisme.
“Saya kira langkah yang paling baik adalah memberikan pemahaman tentang agama itu sendiri secara menyeluruh. Kita harus menyadarkan bahwa jihad sebenarnya adalah melawan hawa nafsu, menjadikan ilmu agama sebagai penambah nilai taqwa kita kepada Allah SWT,” pungkasnya. (Helmi)