SEMARTARA, Kota Tangerang – Komplotan maling spesialis komputer kembali berulah. Sebanyak 19 laptop untuk keperluan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP PGRI Batuceper raib digasak, pada Rabu (25/4) dini hari. Kerugian ditafsir mencapai 52 juta rupiah. Kejadian pertama kali diketahui oleh penjaga sekolah, saat hendak melakukan kegiatan sehari-harinya.
“Pagi-pagi sekitar pukul 6 saya buka gerbang gemboknya rusak. Saya cek lagi ruang komputer juga dibobol pintu dan gemboknya,” kata Ansori, penjaga sekolah yang berlokasi di Jalan Pembangunan 1, Kelurahan Batujaya, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang.
Ansori mengaku tidak menemukan gembok pintu tralis di ruang UNBK yang terletak di lantai dasar dengan luas kira-kira 35 meter persegi. Ruangan tersebut berisi 28 perangkat komputer, terdiri dari komputer personal dan laptop. “Ruangannya di lantai bawah, keliatannya dibobol paksa,” ujarnya, Kamis (25/4).
Kepala SMP PGRI Batuceper, Lutfi Suryadi menambahkan, sejumlah laptop yang hilang merupakan pinjaman dari guru dan SMK PGRI. Ada 54 siswa peserta UNBK, kata Lutfi, yang mengikuti ujian di SMA Negeri 14 Kota Tangerang. Atas insiden tersebut, sesi pertama UNBK hari ketiga di SMP tersebut molor setengah jam dari jadwal yang ditentukan.
“Besok rencana tetap di sini, kita upayakan pinjam laptop. Alhamdulillah, sudah 10 yang terkumpul. Tapi tadi ada instruksi dari YPLP PGRI Kota Tangerang tetap di SMAN 14 sampai selesai besok,” tuturnya.
Meski demikian, penyelenggaraan UNBK hari ketiga di sekolah tersebut berjalan lancar. Lutfi menerangkan, persiapan teknis relokasi itu memakan waktu sekitar 30 menit.
Olah TKP dilakukan Kepolisian tak lama dilaporkan pihak sekolah. Kuat dugaan pencurian-pencurian komputer UNBK itu dilakukan lebih dari satu orang. Kapolsek Batuceper, Kompol Irwan Irawan menerangkan, pihaknya telah mendata sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Kalau laptop kan gak terlalu berat, gak terlalu banyak menggunakan alat untuk membawanya, karena laptop tipis, lain dengan komputer biasa. Entah menggunakan mobil atau apa, kami belum bisa mengira-ngira. Yang jelas sih lebih dari satu orang,” terang Kapolsek, kepada wartawan. (Helmi)