UMKM  

Ananta Sebut Koperasi Harus Adaptif Terhadap Perkembangan Teknologi

Ananta Sebut Koperasi Harus Adaptif Terhadap Perkembangan Teknologi
Ananta Wahana saat membuka kegiatan Pembekalan Tata Kelola dan Manajemen Perkoperasian, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), bertempat di Yayasan Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (15/10/2022).

Karena itu, Ananta mengajak pelaku UMKM di Tangerang Raya yang tergabung dalam Koperasi Mbangun Karso Nusantoro untuk tekun mengikuti pendidikan dalam mengembangkan diri di Yayasan Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis.

“Yayasan ini selain menaungi Koperasi Mbangun Karso Nusantoro, juga telah mendirikan Institute Kibar UMKM Pancasila atau IKUP, dan Institute Karang Tumaritis yang concern terhadap penguatan dan pengembangan usaha wong cilik seperti UMKM ini,” katanya.

Sebagai Entitas Bisnis

Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), Nasrun Siagian menyampaikan, bahwa jumlah UMKM secara nasional sekitar 64 juta.

Menurut Nasrun, koperasi adalah sebagai entitas bisnis yang tumbuh dari bawah berkarakter sosial, dan koperasi telah mendorong terwujudnya keadilan ekonomi.

Oleh karenanya, untuk menjadi modern butuh literasi penyuluhan koperasi. Sehingga koperasi bisa menjadi besar yang pada akhirnya akan memberikan manfaat besar juga dirasakan oleh anggota.

Disamping itu, koperasi harus menjadi profesional dan tidak amatiran lagi. Konsep ekonomi modern yaitu koperasi yang sudah terhubung dengan ekosistem digital.

Dulu, kata Nasrun, koperasi masih dipandang sebelah mata. Namun kini koperasi sudah banyak yang maju dan modern, bahkan ada yang mampu bayar karyawannya (menejer) sampai puluhan juta.

“jadi kalau koperasi itu menjalankan kegiatan dan usahanya dengan menerapkan tata kelola dan manajemen yang baik. Maka koperasi itu akan tumbuh besar dan memberikan manfaat yang besar juga bagi anggota,” ungkapnya.

Saat mendapat pertanyaan dari salah satu peserta yaitu Riad, koordinator pelaku UMKM di wilayah Pantura Tangerang terkait sulitnya memasarkan produk UMKM.

Nasrun menjelaskan, bahwa koperasi harus mencari pasar juga harus mencari mitra. Pengurus koperasi harus proaktif mencari mitra-mitra untuk memasarkan produk anggota, juga membangun jaringan antar koperasi.

“Kemudian koperasi harus memetakan produk anggotanya. Dan jangan membuat produk yang tidak disukai masyarakat atau pasar,” imbuhnya.(tim)

Tinggalkan Balasan