Tangerang, Semartara.News — Anggota Komisi VI DPR RI, Ananta Wahana meminta Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil (Kemenkop UKM) memaksimalkan kinerja di Provinsi Banten.
Lantaran penyerapan dana LPDB di Banten masih rendah. Berdasarkan data, baru ada 3 wilayah yang menyerap program LPDB.
“Baru tersalurkan di 3 wilayah, yaitu Kota Cilegon Rp4 miliar, Kabupaten Tangerang Rp8 miliar, dan Kota Tangerang Selatan Rp2 miliar,” kata Ananta Wahana dalam Sosialisasi Dana Bergulir LPDB KUMKM tahun 2023, di Rumah Makan RUM, Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (13/10/2023).
“Jadi, saya berharap LPDB melakukan evaluasi agar setiap wilayah di Banten bisa menyerap dana bergulir ini,” tambahnya.
Selain itu, sambung Ananta, LPDB harus memperhatikan koperasi-koperasi kecil di wilayah Banten.
Ananta menyebut koperasi kecil yang dimaksud seperti koperasi petani, UMKM, buruh, hingga pengangguran.
“Dengan begitu, kesenjangan sosial bisa dipangkas sekaligus meningkatkan lapangan kerja,” terang politisi senior di Banten dari PDI Perjuangan itu.
Menurut Ananta, koperasi adalah sistem ekonomi murni bangsa Indonesia. Sifatnya kolektivisme dan gotong-royong, yakni masyarakat mengumpulkan modal, memproduksi, hingga membagi keuntungan secara bersama-sama.
“Karena itu, LPDB harus memperhatikan koperasi-koperasi kecil, tetapi juga tetap mengawasinya,” ujarnya.
Harus Bergabung Koperasi
Menanggapi hal itu, Koordinator Protokol LPDB KUMKM, Nurhasan menjelaskan, bahwa dana bergulir baru bisa didapat ketika para UMKM bergabung dengan pihak koperasi.
Karena itu, Nurhasan menghimbau agar para UMKM melakukan konsolidasi dengan membentuk atau masuk ke dalam koperasi.
“Kita akan lebih peka dengan Koperasi kecil, tapi para UMKM juga harus bergabung dengan koperasi atau membentuk koperasi agar mendapatkan pinjaman dana bergulir LPDB,” ungkapnya.
Nurhasan juga menyampaikan, pihaknya siap meningkatkan kinerja penyaluran dana bergulir di Banten.
“Jadi, setelah ini kita bisa saling tukar nomor handphone agar ada penindakan lebih lanjut,” imbuhnya.
Pada sesi tanya jawab, para peserta antusias menanyakan permasalahan yang dialami, mulai dari sulit mencari modal usaha hingga terlilit hutang di bank keliling.
Di akhir sosialisasi, Ananta Wahana memberikan bantuan pangan berupa paket sembako kepada peserta. (TIM)