Surabaya, Semartara.News – Jelang tutup tahun, PT Hutama Karya (HK) mendapat kepercayaan menggarap proyek simpang susun salah satu ruas tol Surabaya-Gresik. Pencanangan batu pertama untuk proyek ini dilakukan oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian serta Kepala BPJT Kementerian PUPR, Danang Parikesit pada Jum’at (9/10).
Hutama Karya, sebagai salah satu kontraktor, secara resmi mulai mengerjakan proyek bernama Pembangunan Modifikasi Simpang Susun Romokalisari di Jalan Tol Surabaya – Gresik yang terletak di Provinsi Jawa Timur.
Direktur Operasi II Hutama Karya, Novias Nurendra mengatakan, proyek ini dapat rampung sebelum bulan Juli tahun 2021 mendatang. “Dalam proyek ini, kami akan menggarap bagian pekerjaan interchange (jembatan). Akan ada dua jalur main road interchange dalam Modifikasi Simpang Susun Romokalisari dengan masing-masing jalur sepanjang 0,7 kilometer,” ujar Novias.
Dia menjelaskan, Hutama Karya memiliki bekal portofolio yang baik dalam pembangunan infrastruktur jembatan khususnya di jalan tol. Sebelumnya, Hutama Karya sukses membangun Jembatan Youtefa di Papua. Saat ini, Hutama Karya juga sedang menggarap mega proyek Jalan Tol Trans Sumatera serta Jembatan Pulau Balang II di Kalimantan Timur.
“Kami optimis proyek ini dapat selesai tepat waktu, karena dalam pengerjaannya didukung dengan SDM yang berkualitas melalui engineer kami,” katanya.
Selain itu, akan ada beberapa metode yang gunakan Hutama Karya dalam akselerasi penyelesaian proyek ini, seperti penambahan jumlah alat untuk pekerjaan pemancangan dan erection girder serta pembagian zona area kerja yang merata. “Meski di tengah pandemi, Hutama Karya membuktikan bahwa perusahaan tetap bekerja sebaik mungkin untuk menghubungkan kebaikan di Nusantara,” pungkasnya.
Proyek ini berlokasi di Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur merupakan penambahan lingkup dari proyek Jalan Tol Surabaya Gresik milik PT Margabumi Matraraya.
Jika rampung, proyek ini akan mempermudah dan mempercepat akses menuju Jalan Lingkar Luar Barat (JLBB) dan Terminal Teluk Lamong, serta menjadi akses utama menuju Stadion Bung Tomo yang akan menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan Piala Dunia U20 di tahun 2021 mendatang.
Keberadaan proyek ini juga mendukung peningkatan dan kelancaran perekonomian di wilayah Surabaya Barat dan sekitarnya. Selain itu, proyek ini diharapkan memperlancar distribusi dan menurunkan biaya logistik barang dan jasa antar wilayah di Jawa Timur.
Dalam sambutannya di sela-sela kegiatan pencanangan batu pertama, Dirjen Bina Marga, Hedy Rahadian mengatakan, modifikasi akses simpang susun ini merupakan satu kesempatan yang harus dimanfaatkan secara baik untuk kemudahan masyarakat, sehingga perlu memperhatikan kualitas konstruksi agar tetap terjamin dan terus terjaga.
Sementara, Kepala BPJT Danang Parikesit menerangkan, nantinya kehadiran simpang susun ini memberikan peran penting bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan salah satu tema besar BPJT yaitu kehadiran jalan tol sebagai nilai tambah bagi pembangunan di sekitar koridor yang terkoneksi dengan jalan tol dan pelabuhan serta jalan tol dengan Stadion Gelora Bung Tomo.